Ahli: Semakin Bertambah Usia, Semakin Tinggi Kadar Antibodi Seseorang

:


Oleh Putri, Sabtu, 4 Februari 2023 | 00:49 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 172


Jakarta, InfoPublik - Ahli Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Iwan Ariawan, mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan survei Serologi yang bertujuan untuk mengetahui berapa persen penduduk Indonesia yang sudah punya antibodi terhadap SARS CoV-2.

Hasilnya, peningkatan kadar antibodi penduduk dapat disebabkan oleh meningkatnya cakupan vaksinasi atau masih terjadinya transmisi COVID-19. Sedangkan menurut usia, lanjut Iwan semakin tinggi umur sesorang maka semakin tinggi kadar antibodinya.

“Ini disebabkan karena pada Lanjut usia (Lansia), risiko terjadinya COVID-19 berat atau meninggal itu paling tinggi. Sementara pada 99 peranak-anak kadar antibodinya paling rendah pada Balita karena mereka belum mendapatkan vaksinasi,” kata Iwan, Jumat (3/2/2023).

Metodologi dari survei yang dilakukan tersebut berhasil mengumpulkan darah yang kemudian diperiksa antibodinya dari 16.286 responden.

“Hasilnya, pada Desember 2021 pada orang yang sama itu 88 persen kita katakan penduduk Indonesia sudah memiliki imunitas terhadap COVID-19, di Juli 2022 naik jadi 98,5 persen. Kemudian Januari 2023 naik menjadi 99 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi,” kata Iwan.

Sementara Ahli Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono menambahkan, survei serologi yang dilakukan itu digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah seperti pencabutan PPKM.

Selanjutnya bisa juga digunakan untuk pengambilan kebijakan terkait vaksinasi. Ia pun mendorong semua penduduk terus meningkatkan antibodinya dengan salah satunya melakukan vaksinasi lanjutan.

“Sehingga pembatasan kegiatan masyarakat tidak menjadi pilihan kebijakan karena penduduknya sudah punya imunitas dan kita mengharapkan imunitasnya tertinggi,” kata Pandu.

Foto: Kemenkes