Maksimalkan Aktuaria, ITS Kerjasama dengan University Of Waterloo Canada

:


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 4 Mei 2018 | 11:07 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 281


Surabaya InfoPublik - Untuk lebih memaksimalkan dan memajukan jurusan Ilmu aktuaria yang terhitung baru ini, ITS menggandeng University of Waterloo melalui sebuah lembaga non-government dari Kanada bernama Risk Management, Economic Sustainability and Actuarial Science Development in Indonesia (READI), dan Pemerintah Kanada dalam hal ini memfasilitasi dosen serta mahasiswa dalam bentuk pemberian beasiswa.

“Sebanyak 18 mahasiswa saat ini mendapatkan beasiswa dari READI berupa biaya kuliah dan living cost selama kuliah di ITS,” papar Dr rer pol Heri Kuswanto Msi SSi, Ketua Departemen Pascasarjana Statistika, di Surabaya, Jumat (4/5).

Sedangkan dua dosen yang sudah kembali dari Kanada telah mendapatkan fasilitas berupa pelatihan langsung di University of Waterloo. Para mahasiswa yang mendapatkan beasiswa tersebut berasal dari Departemen Matematika dan Statistika, dikarenakan Departemen Sains Aktuari baru akan menerima mahasiswa tahun ini.

Ia  menjelaskan, aktuaria merupakan ilmu yang mempelajari pengelolaan risiko keuangan di masa mendatang. Namun, hampir 90 persen aktuaris yang bekerja di Indonesia saat ini masih merupakan tenaga ahli dari luar Indonesia. Karena itu, Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan perguruan tinggi di Indonesia untuk mendirikan program studi aktuaria.

“Ada delapan perguruan tinggi yang ditunjuk untuk mendirikan aktuaria ini di antaranya ITB, UI, IPB, UM, ITS, Universitas Pelita Harapan (UPH), dan Universitas Prasetiya Mulya,” terangnya.

Dari delapan perguruan tinggi yang ditunjuk untuk mengembangkan ilmu aktuaria di universitasnya, hanya ITS, UI dan IPB yang sudah berhasil mendirikannya. “Namun dari ketiganya tersebut, yang berhasil berdiri sendiri sebagai sebuah departemen hanya ITS, sedangkan UI dan IPB masih dalam bentuk program studi yang berada di bawah jurusan matematika,” tambah Heri.

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Matematika, Komputasi, dan Sains Data (FMKSD) Dr Dra Ismaini Zain MSi menambahkan, saat ini ada dua orang dosen lagi yang dikirimkan ke University of Waterloo untuk mempelajari kurikulum ilmu aktuaria, mulai 30 April – 4 Mei. “Saat ini lebih fokus pada pembahasan penerapan program Co-Op (Co-Operation, red), yakni program magang perusahaan namun jangka waktunya satu semester dan diberi gaji layaknya karyawan,” ungkap dosen Statistika ini.

Selain itu, lanjutnya, fasilitas yang diberikan oleh READI adalah Math Outreach yakni kegiatan penyuluhan untuk mengenalkan aktuaria secara detail. “Hal ini sudah berjalan satu tahun dan berbuah manis. Alhamdulillah ilmu akturia banyak diminati oleh calon mahasiswa yang akan masuk ITS,” ungkapnya. (MC Diksominfo Prov Jatim/non-mad/eyv)