BPPT Luncurkan Buku Standar Desain Pabrik Gula Merah Putih

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 20 Maret 2018 | 13:56 WIB - Redaktur: Juli - 1K


Jakarta, InfoPublik – Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto secara resmi membuka acara Dialog Nasional dan Peluncuran Buku Standar Desain Pabrik Gula Merah Putih yang merupakan hasil karya anak bangsa.

“Saat ini untuk mencapai target kemandirian industri gula Nasional bukan hal yang ringan. Perlu aksi yang nyata dari pemangku kepentingan industri gula di tanah air, serta dukungan teknologi yang handal,” kata Unggul dalam pembukaan acara Dialog Gula Nasional dan Peluncuran Buku Standar Desain Pabrik Merah Putih di Gedung BPPT Jakarta, Selasa (20/3).

Dirinya menegaskan, pentingnya standarisasi, yakni desain standar pabrik gula yang berpihak pada potensi industri dalam Negeri. Hal ini ditujukan agar Tingkat Komponen  Dalam Negeri (TKDN) meningkat, serta kemandirian Industri Gula Nasional dapat diwujudkan.

Disebutkan, untuk menuju swasembada gula nasional perlu dilakukan revitalisasi terhadap sejumlah Pabrik Gula eksisting, serta membangun beberapa pabrik gula baru untuk menanggulangi defisit kebutuhan gula nasional. Hal ini tentu saja peningkatan produktivitas seiring dengan membaiknya kemampuan desain dan engineering tersebut tidak dapat dilakukan sendiri oleh BPPT.

“Oleh karena itu, diperlukan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat, dan dalam hal ini BPPT siap mendukung seluruh rencana pemerintah untuk meningkatkan kemampuan industri gula nasional melalui integrasi sektor produksi seperti industri manufaktur dan pertanian dengan penyediaan suatu desain standar pabrik gula yang diharapkan dapat diaplikasikan untuk pembangunan, dan revitalisasi pabrik gula nasional,” jelasnya.

Ia menambahkan, BPPT telah bekerja sama dengan PTPN XII dalam kaji terap Front-End Engineering Design (FEED) Pabrik Gula Modern, terintegrasi dan terpadu kapasitas 6.000 TCD (ton cane per day). FEED ini menjadi referensi teknis dari desain pembangunan pabrik gula Glenmore (PT. IGG), Banyuwangi, Jawa Timur yang pembangunannya telah melalui tahap testing & comissioning yang telah beroperasi di 2017.

Desain pabrik gula Glenmore ini pun dapat menjadi desain standar untuk pembangunan pabrik gula modern di Indonesia yang tinggi nilai TKDN. “Dari hasil perekayasaan yang telah dilaksanakan BPPT, diharapkan tahun 2019 potensi TKDN pabrik gula dapat ditingkatkan sampai 63,93 persen melalui penerapan standardisasi desain yang berbasis kemampuan industri Nasional,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur PT Industri Gula Glenmore Yus Martin dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pabrik gula Glenmore, khususnya PT. IGG tidak hanya menghasilkan gula, tetapi juga menghasilkan lainnya.

Untuk pabrik gula menghasilkan kapasitas 6.000 ton cane per daya (TCD) saat ini. Nantinya akan menuju kapasitas 8.000 TCD. Kemudian, untuk pabrik pupuknya sudah menghasilkan 90 ton per hari pupuk organik. Nantinya juga menghasilkan bioethanol dan kapasitas 90 kl per hari.

Disamping itu , kata dia, juga menghasilkan pakan ternak, nantinya 75 ton per hari, dan ada ekses power dari hasil pengolahan tadi. “Ini akan bisa dijual ke PLN, menghasilkan 20 MW, yang dipakai 14 MW, dan ada akses 6 MW yang akan bisa kita jual,” paparnya.