Petani Pujon Wujudkan Suplus Bawang Putih 2019

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Selasa, 6 Maret 2018 | 16:16 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 612


Surabaya, InfoPublik - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur bersama Balai Penelitian Tanaman Sayuruan (Balitsa) dan importir beserta Gapoktan di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, siap mendukung produksi bawang putih nasional. Sejak Nopember Nopember-Desember 2017 lalu, lahan pertanian bawang putih sebagian sudah mulai berumbi dan siap panen.
 
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, Senin (5/3) mengatakan, program ini merupakan komitmen pengembangan kawasan bawang putih nasional dan  mendukung program swasembada berkelanjutan tahun 2019.
 
Di Pujon, sekitar 40 hektare areal pertanaman bawang putih ditanam dan dikembangkan oleh BPTP Jatim bersama Balai Penelitian Tanaman Sayuruan (Balitsa) dan importir beserta Gapoktan.

“Dukungan Kementerian Pertanian untuk mengembalikan kejayaan bawang putih nasional sangat tinggi. Di mana importir bawang putih diwajibkan untuk  tanam 5 persen dari target impornya, serta harus berproduksi minimal 6 ton/ha dengan benih varietas unggul nasional maupun asal impor,“ ujarnya.
 
Prihasto menjelaskan, tentang permasalahan pengembangan bawang putih khususnya pada aspek ketersediaan lahan dan benih. Menurutnya, untuk menuju swasembada bawang putih berkelanjutan di Indonesia dibutuhkan lahan seluas 73 ribu hektare dimana sekitar 60 ribu untuk memproduksi umbi konsumsi dan sisanya seluas 13 ribu hektare untuk produksi benih yang setiap saat harus tersedia.
 
Untuk memenuhi target produksi nasional, benih yang dikembangkan di Kecamatan Pujon berada di ketinggian kisaran 1.200 mdpl adalah varietas unggul nasional, seperti Lumbu Kuning dan Lumbu Hijau maupun benih asal impor. Keraguan yang selama ini muncul tentang kemampuan benih bawang putih impor dalam beradaptasi dan membentuk  umbi/siung sudah pupus.
 
Saat melakukan kunjungan di Pujon, Prihasto juga menyempatkan diri untuk mengecek kondisi pertanaman yang saat ini mampu memproduksi umbi yang terdiri dari 3-4 siung dengan diameter umbi sekitar 4 cm.
 
“Harapan untuk memperbesar umbi sehingga mampu meningkatkan produksi lebih dari 6 ton per hektare melalui penerapan standart operational procedure (SOP) sesuai  dengan good agricultural practices (GAP) bawang putih harus terus dilakukan oleh petani dengan pendampingan PPL dan BPTP Jatim, ” pungkasnya. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-jal/Vira)