Tiga tahun Jokowi-JK, Menko Wiranto: Semakin Bangga Pada Perbatasan Indonesia

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 19 Oktober 2017 | 17:42 WIB - Redaktur: Juli - 347


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan, kehadiran negara di wilayah perbatasan telah memberikan rasa bangga. Hal itu ditunjukkan dari hasil pembangunan di perbatasan secara nyata.

"Presiden tegas meminta wilayah perbatasan Indonesia harus lebih dibandingkan negara tetangga. Kalau bangunan mereka dua tingkat, kita harus tiga tingkat. Kita harus lebih bagus," kata Menko Wiranto dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk "Negara Hadir Mewujudkan Rasa Aman Melalui Perwujudan Stabilitas Politik dan Keamanan, Keadilan Hukum, dan Pemajuan Kebudayaan" di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (19/10).

Pembangunan wilayah perbatasan, menurut Menko Polhukam, adalah wujud nyata terkait amanat dalam Nawacita, yakni Membangun dari Pinggiran. Seperti membangun Pos lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu. Pada 2015-2017 target terbangun 7 PLBN. Rencana pada 2018-2019 terbangun 9 PLBN.

“Membangun dari pinggiran ini harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia sehingga diharapkan akan terbangun shelter-shelter ekonomi baru. Industri berjalan, ekonomi daerah bergerak dan masyarakat akan semakin meningkat kesejahteraannya,” jelas Wiranto.

Menteri Pertahanan Ryamizrad Ryacudu menambahkan pembangunan di perbatasan juga dilakukan pihaknya dengan Kementerian PUPR. Dalam pengamanan di perbatasan merupakan wujud hadirnya negara dan penciptaan rasa aman bagi warga di perbatasan. 

“Membangun jalan inspeksi dan patroli  perbatasan sepanjang 1.246 km di perbatasan. Termasuk peningkatan pembangunan pos pengamanan perbatasan di Kalimantan, Papua, dan NTT, yang jumlahnya pada 2015, sebanyak 45 unit, pada 2017 telah menjadi 71 unit. Di Pulau Sebatik dan Nunukan dibangun Menara Pancar. Kami juga melengkapi perbatasan dengan pesawat tanpa awak,” katanya. 

Karena itu, Wiranto menekankan bahwa Instruksi Presiden ini bukan main-main. “Kita harus bangga menjadi Indonesia. Itu instruksi Presiden. Karena itu, di perbatasan tidak boleh kalah dengan negara tetangga di sebelahnya,” jelas Wiranto.