Habibie Ajak Bupati Bone Bolango Bangun Universitas

:


Oleh MC Kabupaten Bone Bolango, Rabu, 6 September 2017 | 06:40 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Bone Bolango, Infopublik -  Presiden RI ke-3 BJ Habibie mengajak Bupati Bone Bolango Hamim Pou untuk bangun Universitas BJ Habibie bersama-sama.

Ini terungkap saat kunjungan rombongan pimpinan perguruan tinggi UNG, pemerintah Provinsi Gorontalo beserta beberapa pimpinan daerah kabupaten dan kota Gorontalo dan Universitas Negeri Gorontalo ke kediaman Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie, Senin (4/9).

Ada beberapa hal yang menjadi bahasan pertemuan itu terutama tentang perubahan nama Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menjadi Universitas BJ Habibie (UBJH).

Pertemuan yang dihadiri oleh Rektor UNG Syam Qamar Badu, Gubernur Rusli Habibie, Bupati Bone Bolango Hamim Pou, Bupati Pohuwato Syarif Mbuinga dan juga Bupati Boalemo Darwis Moridu diawali dengan presentasi visi-misi dan napak tilas Kampus UNG yang terus bermetamorfosa dengan berbagai nama dengan kualitas pendidikan yang makin berkembang.

Pemandangan yang menarik di sela pertemuan tersebut adalah kedekatan BJ Habibie dengan Bupati Bone Bolango Hamim Pou. Habibie yang merupakan keturunan asli Kabila, Bone Bolango memberi beberapa pesan terkait kemajuan dunia pendidikan di Gorontalo terutama di Bone Bolango.

BJ Habibie selalu menaruh hormat pada kampung halaman orang tuanya itu. "Nenek Moyang saya orang Kabila di Bone Bolango. Saya tidak segan-segan menghibahkan tanah saya disana untuk pembangunan kampus. Terlebih saya mengapresiasi perubahan nama dari UNG menjadi Universitas BJ Habibie," tutur Habibie.

Bahkan Presiden RI ke-3 itu berpesan kepada Hamim Pou untuk bersama-sama memberi perhatian serius dalam mengembangkan Universitas BJ Habibie nantinya.

"Pak Bupati harus siap, Universitas BJ  Habibie nantinya akan menjadi pusat Kebudayaan dan Pendidikan Indonesia tidak hanya Nasional tapi juga Internasional. Ayo sama-sama kita bangun universitas ini," bisik BJ Habibie ke Hamim.

Hamim pun berjanji akan menyeriusi pesan BJ Habibie tersebut mengingat apa yang menjadi fokus tersebut sesuai dengan visi Bone Bolango ke depan yakni sebagai pusat pendidikan.

"Siap pak prof. Pemerintah Bone Bolango siap bekerja sama dengan sungguh-sungguh. Karena hari esok akan ditentukan oleh generasi-generasi terbaik hari ini," balas Hamim.

Sebagai Pusat Kebudayaan dan Pendidikan di Indonesia, BJ Habibie berharap ke depan kampus harus menjadi industri sumber daya manusia yang terbaharukan.

"Zaman telah berubah, dan Indonesia jangan lagi menggantungkan diri pada sumber daya alam tapi sumber daya manusia yang terbaharukan. Peradaban Indonesia yang berbudaya dan berpendidikan dimulai dari Gorontalo,” tegas Habibie.

Bahkan Habibie berkelakar perihal pilihan busana yang dikenakan saat upacara HUT Kemerdekaan Indonesia di Istana Negara. Beberapa orang terdekatnya mengusulkan untuk mengenakan pakaian Jawa, namun beliau tidak mau. Usulan Wapres RI Jusuf Kalla untuk mengenakan pakaian adat Gorontalo atau Bugis. Habibie kemudian memilih pakaian adat Bugis karena saat itu dia tidak punya pakaian adat Gorontalo.

"Saya terpaksa pakai pakaian Bugis karena tidak punya pakaian adat Gorontalo. Dulu pernah punya saat masih kecil. Bahkan Pak Jokowi nanya kenapa gak pake pakaian Jawa. Atas usul Pak JK saya pakai pakaian Bugis atau Gorontalo, biar nanti dunia tahu bahwa Presiden Indonesia tidak hanya orang Jawa," ucap Habibie yang disambut gelak tawa para tamu hadirin.

BJ Habibie sangat bersyukur menjadi keturunan Gorontalo khususnya Bone Bolango. Banyak tokoh-tokoh pintar dan hebat yang lahir dari daerah ini seperti HB Jassin, Jus Badudu, Gobel, Katili dan beberapa yang lain.

Hamim optimis bahwa dengan dibangunnya Universitas BJ Habibie (sebelumnya UNG) di Bone Bolango akan mampu mencatatkan tinta sejarah kebangkitan kembali tokoh-tokoh hebat yang lahir dari rahim Gorontalo dan mampu berkontribusi secara nasional dan internasional.

"Gorontalo tidak boleh berhenti mencipta para cendekiawan, ilmuwan maupun pengusaha. Bone Bolango siap menjadi pabrik industri pencipta tokoh-tokoh hebat nan mumpuni. Tidak hanya berpendidikan namun juga beradab dan berbudaya sesuai falsafah luhur orang Gorontalo," harap Hamim. (MC Bone Bolango/Alfian/Humas/Kadir)