Menhan Beri Pembekalan Bela Negara bagi Mahasiswa Papua

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 19 Juli 2017 | 09:39 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 534


Bogor, InfoPublik - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan Pembekalan Bela Negara kepada peserta Diklat Kader Muda Bela Negara bagi Orang Asli Papua (OAP) Program Afirmasi Pendldikan Tinggl (ADiK) Tahun 2017.

Di depan 1.031 orang peserta Diklat Kader Muda Bela Negara bagi Orang Asli Papua (OAP), Menteri Ryamizard mengatakan masalah bela negara bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan dan TNI saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab seluruh pembina sumber daya manusia, baik Kementerian maupun Lembaga Iainnya dan Pemerintah Daerah. "Hal itulah yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan ini, selain kurangnya memperoleh akses pendidikan tinggi yang baik bagi Orang Asli Papua."ungkap Ryamizard di Pusdiklat Bela Negara di Rumpin Kabupaten Bogor, Rabu(19/7).

Dengan diselenggarakannya kegiatan inI, Menhan berharap dapat terwujud Kader Muda Bela Negara yang memiliki kemampuan bersifat fisik meliputi baris-berbaris, penghormatan, pengibaran bendera merah putih dalam upacara bendera, serta terbangunnya karakter disiplin, kerjasama dan kepemimpinan guna turut menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. 

Maksud diselenggarakannya kegiatan bela negara bagi Orang AslI Papua ini, adalah untuk mewujudkan Kader Muda Bela Negara di Iingkungan pendidikan bagi Orang Asli Papua yang memiIiki kesadaran sikap dan periIaku yang berkepribadian Pancasila dengan nasionalisme dan patriotisme yang tinggi serta menjunjung tinggi pentingnya aktualisasi nilai-nilai bela negara. "Nilai-nilai bela negara tersebut yaitu Cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, reIa berkorban untuk bangsa dan negara serta mempunyal kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik."ungkap Menhan.

Sementara itu Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemhan Mayjen TNI Hartin Asrin menjelaskan diklat bela negara ini kerjasama Kementerian Pertahanan RI dengan Kementerian Rieet, Teknologi dan Pendidikan Tinggl (Kemenristekdlkti).  Diklat yang diselenggarakan tanggal 18-24 JuIi 2017, (secara resmi dibuka oleh Menristekdikti Prof. H. Mohamad Nasir, Ph. D., Ak. Kemarin(18/7). 

Hartin menjelaskan, berdasarkaan hasil evaluasi Kemenristekdikti terhadap Program ADik-Orang Asll Papua TA. 2012 - 2016, perlu adanya pembekalan Pendidikan Bela Negara dalam meningkatkan nasionallsme dan karakter Pancasila, karena pendidikan akan mengangkat derajat dan membantu untuk Iebih mengenal dan menyerap nilai-nilai universal dan menghindari berfikir sempit dan fragmatis. 

Diklat Bela Negara Program ini sesuai dengan ketentuan umum Program ADik yaitu program keberpihakan pemerintah kepada putera-puteri asal daerah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal) dan Orang Asli Papua untuk memperoleh pendldikan tinggi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Di hari kedua pelaksanaan diklat, Menhan RI memberikan pembekalan kepada 1.031 orang peserta Diklat Program ADik-Orang Asli Papua. Mereka merupakan para mahasiswa yang berangkat dari 8 (delapan) Kabupaten atau Kota Papua (Jayapura, BIak, Wamena Merauke) dan Papua Barat (Manukwarl, Sorong, Kaimana, Fakfak).