KPK Mengaku Sudah Diperlihatkan Sketsa Wajah Diduga Pelaku Penyerangan Novel

:


Oleh Untung S, Selasa, 4 Juli 2017 | 11:20 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 795


Jakarta, InfoPublik-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku oleh penyidik kepolisian sudah diperlihatkan sketsa wajah yang diduga sebagai pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan, berupa penyiraman air keras.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam jumpa persnya di Gedung KPK, Senin (3/7) malam mengungkapkan hal inilah yang disebut oleh tim penyelidik Polri sebagai perkembangan penyelidikan yang cukup signifikan, "Terakhir sebelum cuti bersama kami sudah bertemu antar Ketua KPK dan Kapolri beserta tim, bukan hanya soal sketsa wajah, Kapolri juga menawarkan agar tim KPK bisa bergabung berasama mengusut ini," katanya.

Menurut Febri, soal sketsa wajah tersebut belum bisa dipastikan karena masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut dengan pemeriksaan saksi-saksi juga alat bukti lain, termasuk konfirmasi kepada Novel Baswedan sendiri.

Sebelumnya pada 19 Juni lalu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian didampingi Kepala Bareskirm Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan dan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto datang bertemu dengan Ketua KPK Agus Rahardjo beserta pimpinan lainnya.

Saat itulah Kapolri Tito Karnavian sempat menyampaikan penawaran agar KPK bisa ikut mendampingi atau masuk bergabung bersama penyelidik kasus ini, "Kami ini penyelidik dan penyidik tindak pidana  korupsi bukan pidana umum, sehingga kami masih mengevaluasi dan kaji tawaran ini," kata Febri.

Ketua KPK Agus Rahardjo saat itu mengaku mengapresiasi tawaran Kapolri tersebut dan bersedia memback up apa saja yang diperlukan Polri untuk membantu mengungkap kasus ini, "Diantaranya jika nanti ada langkah untuk mengklarifikasi alat bukti yang ada kepada Novel di Singapura, kami dampingi," ujar Agus Rajardjo.

Novel Baswedan diserang dua orang bersepeda motor tak dikenal dengan penyiraman air keras ketika dalam perjalanan pulang setelah menunaikan Shalat Subuh dari masjid dekat rumahnya pada Selasa (11/4) lalu.

Penyerangan ini diduga terkait dengan kasus-kasus yang tengah ditangani Novel, ia adalah salah satu penyidik senior KPK yang menangani salah satu kasus korupsi besar yakni proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-e).

Atas penyerangan ini menyebabkan kedua matanya cidera cukup serius, dan kini masih menjalani perawatan intensif di Singapura.