Masuki H-5 Lebaran Harga Bahan Pokok Tetap Stabil

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Selasa, 20 Juni 2017 | 17:29 WIB - Redaktur: Tobari - 796


Surabaya, InfoPublik - Memasuki H-5 Lebaran, harga kebutuhan bahan pokok di berbagai pasar tradisional Jawa Timur khususnya di Surabaya, relatif tetap stabil, seiring dengan persediaan stok masih cukup aman ditambah distribusi bahan pokok ke berbagai daerah cukup lancar.

Harga beras IR 64 medium rata-rata Rp9.000-Rp10.000/kg, tepung terigu Rp8.000/kg, daging ayam ras Rp32.000/kg, telur ayam ras Rp17.000-Rp19.000/kg, gula pasir Rp12.500/kg, minyak goreng curah Rp12.500/kg, dan daging sapi Rp110.000/kg.

Kepala Pasar Wonokromo Mohamad Masrur, saat memantau perkembangan harga bahan pokok di Pasar Surabaya, Selasa (20/6), mengatakan, secara umum harga beberapa kebutuhan pokok di Surabaya sampai dengan memasuki  hari ke-25 terakhir puasa rata-rata stagnan stabil.

Kestabilan harga kebutahan pokok dikarenakan persediaan stok masih cukup aman ditambah distribusi bahan pokok ke berbagai daerah cukup lancar serta adanya gerai-gerai dan lapak di pasar-pasar rakyat dengan menjual bahan pokok dengan harga grosir dan pasar murah.

Sehingga harga bahan pokok terjaga kestabilannya juga disamping itu memasuki minggu terakhir puasa masyarakat mulai mengurangi konusmsi makanan dan beralih ke membeli pakaian dan kue untuk lebaran.

Sementara harga sayuran juga cukup stabil, hal ini karena saat ini musim kemarau. Seperti cabe merah besar keriting Rp28.000/kg, cabe rawit Rp40.000/kg dan cabe merah besar biasa  Rp25.000/kg.

Sementara bawang merah Rp25.000-Rp30.000/kg, bawang putih sinco Rp30.000 /kg, kobis Rp8.000/kg. tomat sayur Rp12.000/kg, wortel Rp16.000/kg, kentang Rp15.000/kg dan sayur buncis Rp10.000/kg.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jawa Timur Drajat Irawan mengatakan, kestabilan harga bahan pokok di Jawa Timur selama puasa sampai menjelang lebaran tidak terlepas dari usaha kebijakan pemerintah bersama Bulog dan para asosiasi mendirikan 4.000 lapak gerai sembako yang tersebar di berbagai tempat dan pasar rakyat di Jawa Timur.

Dengan adanya gerai-gerai sembako tersebut diharapkan masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi lebaran.

Bulog pada puasa hingga pasca lebaran terus menerus membuka lapak-lapak gerai sebanyak 3.471 gerai yang menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat seperti beras, gula pasir, minyak goreng tepung terigu, bawang putih, bawang merah, daging sapi, telur ayam dan sebagainya dengan harga dibawah harga pasar.

Kemudian dari PPI, Kios pangan operasi pasar (Kipas) dan asosiasi juga mendirikan lapak-lapak sembako di pasar-pasar dengan tujuan agar harga tetap stabil.

Dengan adanya lapak dan gerai-gerai di berbagai kampung dan pasar-pasar rakyat menjelang Lebaran untuk memastikan bahwa tidak ada komoditi barang kebutuhan pokok yang naik terkecuali bawang putih yang memang harganya sedikit naik.

Tetapi sekarang dengan didatangkan bawang impor tersebut harga bawang putih sudah mulai stabil dan Harga Eceran Tertnggi pemerintah (HET) dibawah  Rp35.000/kg. Dengan adanya HET harga bawang putih terus turun hingga sampai saat ini terendah Rp30.000/kg.

Dengan ketersediaan bahan pokok yang cukup tersebut pola pikir masyarakat tidak perlu resah dan tidak melakukan aksi borong menjelang Lebaran. Karena bahan pokok cukup lengkap dan stok aman sehingga sepanjang tahun 2017 komoditi bahan pokok dipastikan harganya stabil.

Diinformasikan, mulai 19 dan 20 Juni 2017 Bulog Deve Jawa Timur, Kipas, dan Sipanda secara serentak membuka lapak gerai sembako di beberapa titik baik di Surabaya dan kabupaten/kota di Jawa Timur. Gerai dan lapak tersebut menjual komoditi bahan pokok lengkap.

Di Surabaya dipusatkan di pasar Wonokromo, Keputran, Pucang, Genteng dan pasar Soponyono Rungkut. Sementara diluar Surabaya akan dibuka di Pasar Tanjung Jember, Sumenep, Probolinggo, Malang dan pasar rakyat Banyuwangi.

Lapak dan gerai dibuka besar-besaran di pasar-pasar rakyat di Kabupaben/kota, karena pasar-pasar tersebut merupakan pasar yang berpotensi terjadi inflasi. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-ryo/toeb)