TNI Siap Digerakkan dan Tidak Mengenal Kata Gagal

:


Oleh Yudi Rahmat, Selasa, 20 Juni 2017 | 09:58 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 491


Jakarta, InfoPublik - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan jangan ragukan TNI, kapanpun TNI siap digerakkan dan tidak mengenal kata gagal dalam menjalankan tugas, karena kalau gagal negara ini akan hancur.

Menurutnya, organisasi militer berbeda dengan organisasi lainnya, karena yang diutamakan adalah kesatuan komando, mulai Presiden sebagai Panglima Tertinggi, Panglima TNI, Kepala Staf dan Kotamaops mempunyai garis komando yang jelas dan tegas. "TNI tidak mengenal kata gagal dalam menjalankan tugas," kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat acara buka puasa bersama ribuan Prajurit dan PNS Mabes TNI dan Angkatan, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, masyarakat dan Anak Yatim Piatu, bertempat Lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (19/6).

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI mengucapkan terima kasih kepada Presiden Ir. Joko Widodo yang telah mengunjungi satuan-satuan TNI di seluruh tanah air dan latihan-latihan TNI.  “Bahkan Bapak Presiden  telah hadir 4 kali di Natuna dan yang terakhir Latihan  PPRC TNI beberapa waktu yang lalu,” ujarnya.

Gatot Nurmantyo menyampaikan atas nama Prajurit dan PNS TNI juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden karena telah memberikan gaji ke 14 yang sudah diterima 57 % mulai Jumat kemarin.   “Untuk Mabes TNI, tidak saya berikan sebelum tempat terpencil atau perbatasan menerima. Dengan demikian Bapak Presiden jangan meragukan moril prajurit TNI yang tetap tinggi,” katanya.

Panglima TNI melaporkan kepada Presiden RI bahwa pada tanggal 17 Agustus pukul 17.00 tahun 2017 (17 17 17), TNI bersama masyarakat akan mengadakan doa bersama di seluruh Markas TNI di tanah air.  “Para Hafiz Quran akan khataman Al-quran dan bagi yang beragama Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Konghucu berdoa bersama selama satu jam mulai dari pukul 17.00 s.d. 18.00 sesuai dengan waktu setempat masing-masing,” ujarnya. 

Disamping itu,  Doa bersama sebagai bentuk implementasi konkrit Pancasila pada awal Proklamasi sebagaimana yang diamanatkan Presiden RI Ir. Joko Widodo pada Penetapan  Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2017 yang lalu.

Pada tempat yang sama Ketua Umum MUI Prof KH Ma’ruf Amin mengatakan, sebagai bangsa Indonesia marilah kita selalu bersyukur kepada Allah SWT karena Indonesia memiliki Pancasila. Dengan Pancasila, bangsa Indonesia yang beragam suku bangsa, agama dan ras dapat disatukan dalam bingkai ke-Bhinneka-an dan ke-Indonesia-an yang harmoni.

“Kita bersyukur memiliki tokoh seperti Bung Karno yang dengan cerdas dapat merumuskan Pancasila, tanpa pancasila tidak ada NKRI. Dalam prespektif Islam, Indonesia adalah negara damai, bukan Darul Islam (bukan negara Islam), bukan Darul Kuffar (bukan negara kafir), tetapi negara kesepakatan antar seluruh suku bangsa, antar seluruh agama, saling berjanji untuk hidup secara damai, saling mencintai dan menyayangi serta saling menolong,” ucap Ma’ruf Amin.