Tiga Pelabuhan Maluku Utara Diresmikan

:


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 8 Mei 2017 | 21:07 WIB - Redaktur: Juli - 3K


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah meresmikan tiga pelabuhan di Maluku Utara yang merupakan salah satu provinsi terluar Indonesia, yaitu pelabuhan Tapaleo, Bicoli, dan Wayabula.

Peresmian tiga pelabuhan tersebut merupakan implementasi komitmen dari program Nawa Cita Pemerintahan Jokowi - JK dalam membangun aksesibilitas transportasi di wilayah 3T (terpencil, terluar, terdalam) Indonesia. 

Persemian dilakukan Presiden RI Joko Widodo, didampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani, Senin (8/5) di Pelabuhan Tapaleo yang terletak di desa Tepeleo, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini pelabuhan Tapaleo baru disinggahi kapal perintis dan kapal fery dengan frekuensi masing-masing dua kali sebulan.

Ia mengungkapkan, telah berdiskusi dengan Pemerintah Daerah untuk meningkatkan frekuensi kapal. "Ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kami untuk meningkatkan frekuensi kapal di Pelabuhan Tapaleo dan dua pelabuhan lainnya. Kami sudah diskusi dengan Pemda dan Bupati," ujar Menhub Budi.

Menhub Budi mengatakan, Pelabuhan Tapaleo dibangun selama tiga tahun, mulai dari tahun 2014 sampai 2017. Dengan kedalam kolam pelabuhan hingga 15 Lws yang mampu disinggahi kapal berkapasitas 1000 DWT. Demikian pula dengan dua pelabuhan lainnya yaitu Pelabuhan Bicoli di Kabupaten Halmahera Timur, dan Pelabuhan Wayabula di Kabupaten Morotai yang memiliki kapasitas yang sama.

Gubernur Maluku Utara Abdul Gani dalam sambutannya mengungkapkan, rasa bahagianya atas kedatangan Presiden ke Desa Tepelo, Halmahera Tengah untuk meresmikan Pelabuhan Tapaleo. 

"Alhamdulillah desa ini bisa dikunjungi. Lebih dari 60 tahun yang lalu presiden RI yang pertama tiba di sini. Pak Jokowi menjadi Presiden kedua setelah Bung Karno yang  menginjakkan kaki di sini," ungkapnya.

Ia menggatakan, keberadaan pelabuhan sangat penting bagi masyarakat Maluku Utara khususnya di Tapaleo, karena masih belum tersambungnya akses jalan darat dan belum adanya akses transportasi udara. 

"Pelabuhan ini sangat penting yang merupakan bagian dari program tol laut yang dicanangkan pemerintah," ujarnya.

Sebagai informasi, Provinsi Maluku Utara menjadi salah satu wilayah yang menjadi prioritas untuk pembangunan insfrastruktur pelabuhan. 

Profil 3 Pelabuhan

Pelabuhan Tapaleo ditetapkan sebagai pelabuhan Pengumpan Lokal. Pembangunan Pelabuhan Tapaleo dilaksanakan mulai Tahun 2014 hingga tahun 2015 dengan total anggaran Rp34,7 Miliar. Dengan spesifikasi, dermaga tipe finger sepanjang 56 meter, kedalaman 5 meter hingga 14 meter untuk mengakomodasi kapal dengan ukuran 1.000 DWT, trestle sepanjang 58 meter, serta fasilitas daratan berupa lapangan penumpukan seluas 420 meter persegi, gudang seluas 375 meter persegi, dan terminal penumpang seluas 112,5 meter persegi.

Pelabuhan Bicoli ditetapkan sebagai pelabuhan Pengumpan Regional. Pembangunan Pelabuhan Bicoli dilaksanakan mulai tahun 2014 hingga tahun 2016 dengan total anggaran Rp56,2 Miliar. Dengan spesifikasi, dermaga tipe finger sepanjang 93 meter dengan kedalaman 5 meter hingga 6 meter untuk mengakomodasi kapal dengan ukuran 1.000 DWT, trestle sepanjang 118 meter, causeway sepanjang 50 meter,  serta fasilitas daratan berupa lapangan penumpukan seluas 777 meter persegi, gudang seluas 375 meter persegi dan, terminal penumpang seluas 112,5 meter persegi.

Pelabuhan Wayabula ditetapkan sebagai Pelabuhan Pengumpul. Pembangunan Pelabuhan Wayabula dilaksanakan mulai tahun 2010 hingga tahun 2016 dengan total angaran Rp59,5 Miliar. Dengan spesifikasi, dermaga sepanjang 70 meter dan kedalaman 6 meter untuk mengakomodasi kapal dengan ukuran 1.000 DWT, trestle sepanjang 90 meter, causeway sepanjang72 meter, serta fasilitas daratan berupa kantor pelabuhan seluas 150meter persegi, gudang seluas 150 meter persegi dan terminal penumpang seluas 250 meter persegi.