Sekdaprov Minta ASN Lakukan Tiga Perubahan Managemen SDM

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Senin, 20 Maret 2017 | 16:41 WIB - Redaktur: Tobari - 342


Surabaya, InfoPublik - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur H Akhmad Sukardi meminta  kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) melakukan tiga perubahan dalam manajemen sumber daya manusia (SDM).

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat membuka Diklat Kepimpinan Tingkat IV Angakatan ke-133 dan 134 tahun 2017, di Badiklat Provinsi Jatim di Balongsari, Surabaya, Senin (20/3).

Ketiga perubahan manajemen SDM, meliputi pertama, semakin tingginya tuntutan masyarakat terhadap kualitas kempimpinan birokrasi khususnya dalam hal integritasnya, kompetensi  dan dedikasinya dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.

Kedua, penguatan otonomi daerah yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik yang prima dan paripurna, membutuhkan kepemimpinan birokrasi yang bercirikan kepemimpinan pelayan, yakni kepemimpinan birokrasi yang handal.

Sebagai aparatur, tantangan ASN yakni memberikan sumbangsih nyata terhadap pengelolalaan pemerintahan yang berkinerja tinggi, pembangunan yang lebih baik, berhasil guna serta pelayanan publik yang lebih prima.

Inovasi juga merupakan kata kunci untuk meningkatkan daya saing termasuk daya saing  bagnsa Indonesia di kancah internasional. Munculnya inovasi tentu bermula dari inovatif yang antara lain dipengaruhi oleh kepemimpinan, kelompok kerja gaya pemecahan maslah dan iklim organisasi.

Dalam Diklat Kepemimpinan IV peserta difasilitasi untuk menjadi pemimpin-pemimpin perubahan yang mampu melakukan inovasi. Peserta diklat ditugaskan untuk menyusun dan sekaligus mengimplementasikan proyek perubahan yang substansinya bersumber dari lingkungan tempat kerja peserta, sehingga diharapkan kemanfaatan dan dampaknya langsung bisa dirasakan pasca diklat.    

“Saya harap para lulusan Diklat PIM IV mampu membuat terobosan dan inovasi, mencetuskan hal-hal baru yang berorientasi kedepan untuk meningkatkan kinerja pelayanan public,” katanya.

Tentu, untuk mewujudkan semuanya itu, diperlukan kemampuan membangun relasi dan komunikasi, baik dengan pimpinan, stakeholder, bawahan dan juga masyarakat luas.

Kepala Badiklat Provinsi Jatim A. Mudjib Affan mengatakan, penyelenggaraan diklat ini bertujuan untuk membangun kompetensi kepemimpinan visioner, yaitu kemampuan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan strategis dan memimpin peningkatan kinerja instansinya, melalui penetapan visi atau arah kebijakan yang tepat yang diidikasikan dengan kemampuan.

Menjadi teladan bagi bawahan dan pemangku kepentingan dalam integritas nasionalisme, standart etika publik nilai-nilai, norma moralitas dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Melalui diklat yang akan berlangsung dari 20 Maret sampai 14 Juli mendatang tersebut, diharapkan para peserta mampu mewujudkan kebijakan strategi dan mampu koordinasi secara internal dan eksternal.

Diklat PIM IV Angkatan 133 dan 134 ini diikuti 80 orang dengan rincian angkatan 133 sebanyak 40 orang  dari OPD Provinsi Jatim dan angkatan 134  diikuti sebanyak 40 orang , dari OPD Provinsi Jatim.

Sistem pembelajaran dalam diklat ini terdiri dari pembelajaran klasikal dan non klasikal. Sebanyak 290 jam pelajaran untuk klasikal dan 603 jam atau 67 hari kerja pembelajaran non klasikal.

Terdapat lima tahap pelajaran seperti diagnosa, membangun komitmen bersama, tahap merancang perubahan dan membangun tim tahap laboratorium kepemimpinan dan tahap evaluasi. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-her/toeb)