Polisi Tangkap Dua Perampok di Pulomas, Satu Tewas

:


Oleh Jhon Rico, Kamis, 29 Desember 2016 | 09:05 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 757


Jakarta, InfoPublik- Polda Metro Jaya menangkap dua pelaku perampokan disertai pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan menjelaskan, Rabu (28/12) sekitar jam 14:30 WIB, pihaknya berhasil melakukan penangkapan di wilayah Tambun, Bekasi 2 tersangka perampok yang disertai pembunuhan. "Pelaku yang pertama Ramlan Butarbutar. Yang bersangkutan berperan sebagai kapten yang dominan," katanya.

Penyelidikan dan penangkapan dilakukan dari CCTV di rumah korban yang telah dipelajari tim penyidik. Dalam rekaman tersebut terdapat ciri-ciri pelaku Ramlan Butarbutar yang jalannya pincang karena penyakit ginjal. "Korban tewas dalam perjalanan. karena kehabisan darah dengan dua luka tembak di kaki," ujar Kapolda.

Iriawan menegaskan, Ramlan Butarbutar merupakan DPO kepolisian yang sudah malang melintang terkait kasus perampokan sejak tahun 2001. "Ini yang masuk pertama kerumah korban membawa senjata api," kata dia.

Tersangka kedua yang berhasil di tangkap adalah Erwin Situmorang. "Yang bersangkutan bersama-sama melakukan penyekapan pada korban. Masih ada dua tersangka masih dalam pengejaran," terang dia.

Kapolda menegaskan, pihaknya akan melakukan pengejaran terhadap dua tersangka lainnya. " Kita akan melakukan pengejaran tersangka tersebut. Insya Allah akan kita tangkap untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," tandas dia.

Dalam penangkapan tersebut, kepolisian berhasil menyita barang bukti berupa sejumlah uang, empat lembar uang Thailand, HP Nokia, HP China, jam Rolex, topi abu-abu, beberapa lembar uang dollar dan lainnya. Para pelaku diketahui menyekap pemilik rumah yakni Dodi bersama 10 orang lainnya, termasuk tiga anaknya, serta pembantu dan dua sopirnya.

Seluruhnya disekap di sebuah toilet berukuran sekitar 2 x 1 meter. Karena toilet itu sempit dan udara yang minim, enam orang akhirnya tewas. Mereka adalah Ir Dodi Triono, dua anaknya Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista alias Amel (teman anak korban), Sugiyanto alias Yanto dan Tasrok (sopir).

Sedangkan lima korban luka adalah pembantu rumah tangga (PRT) Emi (41) dan anak Dodi, Zanette Kalila Azaria (13). Lalu PRT Santi (22), serta dua baby sitter atas nama Fitriani (23) dan Windy (23). Iriawan menjelaskan, ruangan kamar mandi tersebut adalah ruangan yang tidak ada ventilasi udaranya. Kamar mandi ini digunakan untuk pembantu rumah tangga. "Kuncinya diambil dan dibuang pelaku. Jadi korban tidak bisa keluar," jelas dia.