Kemristekdikti Gelar Rakor Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

:


Oleh G. Suranto, Selasa, 6 Desember 2016 | 13:52 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 689


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi kembali menggelar Rapat Koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan yang dilaksanakan pada 6-7 Desember 2016 di Jakarta.

Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemristekdikti, Muhammad Dimyati menyatakan, rakor kali ini selain merupakan rakor tahunan, juga merupakan lanjutan dari Rakor 9 Agustus di Solo saat acara Hakteknas 21 yang lalu, yang telah menghasilkan Protokol Solo Baru, yaitu sebuah kesepakatan yang ingin mendorong pencapaian Indonesia sebagai Juara Asean, dalam publikasi ilmiah dan kekayaan intelektual.

“Berbagai masukan sangat diperlukan untuk penyempurnaan dan penyelarasan berbagai program riset dan pengembangan pada tahun 2017 mendatang,” kata Dimyati pada acara pembukaan Rakor tersebut di Hotel Millenium, Jakarta, Selasa (6/12).

Disamping itu, kata dia, rakor tersebut juga merupakan upaya untuk mewujudkan iklim yang lebih kondusif dan penyelarasan program, baik secara vertikal maupun horisontal harus berkesinambungan, dan tidak boleh berhenti, mengingat lingkungan strategis baik nasional, regional, maupun internasional dewasa ini yang sngat dinamis dan bergerak sangat cepat.

Ia menambahkan, tahun 2017 merupakan tahun pertama penerapan anggaran riset berbasis output, dimana peneliti akan lebih fokus dalam pelaksanaan riset, daripada urusan administrasi.

“Belum semua Lembaga Litbang menerapkan Peraturan Riset Berbasis Output tersebut pada tahun 2017. Namun tentu ke depan akan secara bertahap semua Lembaga Litbang akan menerapkannya, sesuai dengan dinamika yang ada,” paparnya.

Disebutkan, dalam era ke depan adalah era perubahan mendasar dalam melaksanakan riset. Tentu dengan berbagai upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah dalam regulasi, pemberian insentif, dan juga kemudahan lainnya.

“Diharapkan hasil riset ke depan akan lebih banyak menghasilkan publikasi internasional, kekayaan intelektual, dan prototipe yang siap dihilirisasi. Dalam kontek tersebut, kami terus dan sedang melaksanakan berbagai penyederhanaan skema dan juga regulasi yang lebih membuat kondusifitas bagi para peneliti,” tandasnya.