Ryamizard Paparkan Capaian Pembangunan di Wilayah Perbatasan

:


Oleh Yudi Rahmat, Jumat, 28 Oktober 2016 | 03:06 WIB - Redaktur: R. Mustakim - 1K


Jakarta, InfoPublik - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan dalam kurun waktu dua tahun Kemhan telah melakukan beberapa pembangunan di wilayah perbatasan, tertinggal dan terpencil seperti di Papua seperti pembangunan dermaga TNI AL di Merauke dan Biak.

"Pembangunan dermaga tersebut juga dilakukan pembangunan meningkatkan fasilitas penerbangan TNI AU di Lanud Biak dan Merauke serta pembangunan Kodam XVIII Kasuari Papua Barat di Manokwari," kata Ryamizard dalam acara pers briefing dua tahun kerja nyata Presiden Jokowi dan JK di Binagraha Jakarta, Kamis (27/10).

Selain itu, kata Menteri Ryamirzad, Kemhan juga bekerjasama dengan Kementerian PUPR membangun jalan Wamena - Mamugu sepanjang 23 km. Selain pembangunan fisik, Kemhan melakukan pembangunan non fisik di Bumi Cendrawasih seperti penyuluhan hukum tentang Bela Negara dan Cinta Tanah Air kepada masyarakat Papua, pemberdayaan pertahanan kawasan perbatasan dan penanganan wilayah batas darat RI - Papua Nugini.

Dalam pembangunan wilayah perbatasan, Kemhan telah mengeluarkan kebijakan penyelenggaraan pertahanan negara yang disusun dalam rangka mendorong adanya satu kesatuan arah kebijakan pertahanan negara.

Beberapa pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan dalam kurun waktu dua tahun pemerintahan Jokowi-JK antara lain pembangunan di wilayah Papua, Kalimantan, NTT, Kepulauan Riau (Natuna) dan  Maluku serta Maluku Utara yang dikenal dengan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.

Demikian juga di Kalimantan yang berbatasan dengan Malaysia, Kemhan telah melakukan beberapa pembangunan seperti pembangunan Jalur Inspeksi dan Patroli Perbatasan (JIPP) sepanjang 621,09 km. Sebelumnya pada tahun 2015 telah dilakukan pembangunan JIPP sepanjang 312,84 km dan tahun 2016 JIPP sepanjang 308,25 km.

Pembangunan dermaga TNI AL Sei Pancang Pulau Sebatik, Nunukan di Kalimantan Utara juga dilakukan untuk mendukung keamanan laut. Selain itu, guna mendukung peran TNI AU sebagai pertahanan udara dilakukan pembangunan untuk peningkatan fasilitas Lanud di Pontianak dan Tarakan serta membangun Lanud Tipe C di Kabupaten Sambas.

Melihat perkembangan Laut China Selatan, Menurut Menhan,  Kemhan telah melakuan pembangunan pertahanan di Natuna, Kepulauan Riau , sebagai antisipasi dampak konflik di perairan tersebut. Pembangunan Lanud R. Sajad Ranai Natuna untuk meningkatkan struktur runway Lanud. Kemhan juga membangun pangkalan TNI AL, dermaga, Pangkalan Yon Komposit, Rai Armed, Rai Arhanud dan Ki Zipur di Natuna.

Sementara itu di Nusa Tenggara Timur, Kemhan telah memperluas Apron Lanud Eltari di Kupang. Pada bulan Februari 2016, Kemhan dan TNI menggelar bakti kesehatan dengan pasien sebanyak 1.000 orang di Kecaamatan Raihat, Kabupaten Atambua. Lokasi bakti kesehatan tersebut merupakan wilayah perbatasan antara NTT (Indonesia) dengan Timor Leste. Sedangkan di Maluku dan Maluku Utara, telah dilakukan pembangunan Dodik Bela Negara di Rindam XVI/PTM Ambon.

Menhan berharap dari keseluruhan pembangunan fisik dan non fisik yang dilakukan Kemhan sepanjang kurun waktu dua tahun akan membawa dampak posisif bagi masyarakat sekitar pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya demi menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa dan negara.