UMKM Kota Depok Produksi Ikon Belimbing Dewa

:


Oleh Eka Yonavilbia, Selasa, 4 Oktober 2016 | 13:53 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 3K


Depok, InfoPublik – Berbicara tentang sebuah daerah tentunya terdapat oleh-oleh khas yang unik dan menarik. Kota Depok memiliki oleh-oleh khas berupa kuliner dari olahan belimbing.

Anggota Koperasi dan Pasar Kota Depok, Ridwan menyatakan bahwa terdapat  empat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)  yang memproduksi kuliner dari olahan belimbing, seperti jus, sirup dan dodol. Salah satu UKM yang memproduksi olahan belimbing Dodol Rasa Dewa. Dodol ini  dibuat oleh Koperasi Usaha Bersama (KUB) Harapan Sejahtera Abadi. Koperasi ini beralamat di Sawangan Permai Blok A9 No 3 Sawangan Baru, Sawangan, Depok.

Badan usaha ini memang khusus membuat makanan serta buah tangan khas Depok. Dodol belimbing Rasa Dewa dibuat tanpa menggunakan pemanis buatan. Setalah dicuci bersih, buah belimbing dicampur dengan bahan lain yaitu gula pasir, tepung ketan, serta santan kelapa. Semua bahan dicampur dan dimasak hingga kalis. Karena tidak menggunakan campuran pengawet, dodol belimbing ini hanya bisa bertahan selama tiga pekan.

Selain dodol belimbing, menurut Nita selaku anggota Koperasi Usaha Bersama (KUB) Harapan Sejahtera Abadi, Rasa Dewa juga menghasillkan olahan belimbing lain seperti jus belimbing, sirup belimbing, keripik belimbing, wingko belimbing, serta mayonnaise belimbing. Sabtu (1/10).

Untuk mendapatkan dodol Rasa Dewa Anda dapat mendatangi kios oleh-olehnya di Sawangan. Kendaraan publik yang dapat digunakan untuk menuju gerai oleh-oleh tersebut adalah angkot D03 yang dapat diakses di Terminal Depok.

Setelah turun di Tugu Depok lanjutkan dengan angkot lain jalur 28.Kendaraan tersebut akan mengantar Anda sampai gardu belimbing. Selanjutnya Anda tinggal berjalan kaki menuju KUB Harapan Sejahtera Abadi.

Produk Unggulan UMKM Kota Depok

Produk Unggulan UMKM Kota Depok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Depok siap bersaing dengan pasar seluruh Indonesia. UMKM sendiri menyediakan berbagai macam jenis oleh-oleh khas Kota Depok mulai dari kuliner, craft, hingga jasa.

Kota Depok dikenal sebagai Kota Belimbing karena buah tersebut tumbuh subur di beberapa wilayah Depok. Belimbing yang ada pun diolah dengan kreatif oleh warga Depok menjadi aneka bentuk seperti, jus belimbing, dodol belimbing, hingga sirup belimbing.

Produk-produk tersebut dihasilkan dari warga Depok yang memiliki ide kreatif dan mengubahnya menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual. Melalui UMKM, produk-produk lokal Depok dapat dikenal oleh seluruh warga yang berada di luar Kota Depok.

Saat ini, menurut Rina Fitriana Bahar ,Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan Pasar Kota Depok, sudah ada 1600 UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang telah dilatih. Saat ini sudah ada 829 pengusaha yang masih terus aktif. Jumlah tersebut masih bisa terus bertambah dengan adanya pendaftar baru, tandasnya, Rabu, (28/9).

UMKM adalah salah satu bentuk bantuan pemerintah kepada pengusaha skala mikro yang sesuai dengan UU no. 20 tahun 2008 mengenai UKM. Bantuan tersebut diberikan kepada pengusaha yang memiliki aser dibawah 50 juta dan omset dibawah 500 ribu. Bantuan yang diberikan, untuk pemula, adalah pelatihan, workshop hingga seminar yang akan membantu jalannya bisnis.

Kota Depok Memiliki Dua UMKM Center

Kota Depok Memiliki dua UMKM Center Kota Depok memiliki dua buah UMKM Center, salah satunya bertempat di lantai G ITC Depok,c yang menyediakan berbagai macam oleh-oleh khas Depok. Sedangkan UMKM Center lainnya bertempat di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pancasila yang tidak hanya menyediakan produk khas Depok, tetapi juga menyediakan barang dari luar Kota Depok.

Hampir seluruh pelaku UMKM Depok menaruh produknya di UMKM Center. Pengunjung dapat membeli barang yang tersedia di UMKM Center. Namun, apabila jumlah yang diinginkan lebih banyak atau model yang bermacam-macam, maka pembeli akan diarahkan kepada pembuatnya langsung.

“Produk yang paling banyak dibeli di sini (UMKM Center) biasanya  kerajinan tangan dan kuliner. Kuliner itu makanan dan minuman, makanan itu seperti keripik pisang atau tempe coklat dan lain sebagainya. Kalau minuman itu jus belimbing. Karena katanya kan belimbing itu kan ikonnya Depok maka dibuat jus. Kan jarang, tidak ada di mana-mana.Hanya di Depok saja,” jelasnya, selaku anggota Dinas Koperasi dan Pasar Kota Depok, Kamis (29/9).

Kisaran harga produk-produk yang dijual pun bervariasi, mulai dari 1 juta hingga 5.000 rupiah. UMKM Center memiliki fungsi sebagai media promosi, sehingga apabila barang yang dipajang di UMKM tidak terjual, maka tidak akan mempengaruhi ekonomi pelaku UKM.

UMKM Menggali Potensi Kota Depok

UMKM Menggali Potensi Kota Depok yang  memiliki potensi dalam segi perindustrian. Hal ini ditegaskan oleh Drs. Mukthada Sinuraya, MM selaku dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Pancasila, Jumat (30/9).

Beliau menyatakan bahwa Depok merupakan kota niaga jasa dan sumber dayanya hanya didapatkan dari usaha niaga. Dengan demikian,  keberadaan UMKM di Depok harus di tumbuhkan dan dipacu untuk berkembang dalam rangka mengembangkan potensi-potensi yang ada di Depok, lanjutnya.

Keberadaan UMKM sendiri selain sebagai media promosi dan pelatihan bagi wirausahawan, juga dapat membuat lapangan pekerjaan baru, menyediakan kebutuhan barang-barang pokok, sehingga kegiatan pelaku ekonomi dapat berjalan dengan baik.

UMKM juga memacu perekonomian bagi pelaku usaha. Melalui perkembangan dalam industri kreatif, maka kota Depok yang minim sumber daya alam dapat terus maju dan berkembang seperti kota lain di Indonesia. Mukhtada mengimbau kepada kaum muda yang memiliki ide serta kreatif dan jiwa kewirausahaan  untuk bergabung dengan UMKM. Menurut beliau, kalangan muda memiliki banyak ide kreatif dalam berbagai macam bidang usaha seperti kuliner, musik, kerajinan tangan,hingga seni tari.“Kepala daerah harus menyiapkan sarana dan prasarana serta fasilitas kepada para pemuda.”ujarnya. (Mahasiswa Magang/ nr/eyv)