Presiden Luncurkan Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat

:


Oleh Tri Antoro, Senin, 11 April 2016 | 09:52 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 329


Jakarta, InfoPublik - Presiden meluncurkan Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat  guna mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup pelaku usaha di pedesaan. Petani, peternak, dan nelayan diberikan kesempatan  berusaha dengan layak.

Peluncuran Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat dilakukan di Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Senin (11/4). Presiden  dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bertolak menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU dari Pangkalan TNI AU Atang Sandjaja, Kabupaten Bogor.

Melalui Siaran Pers Tim Komunikasi Presiden, dijelaskan program ini dilaksanakan di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian  dengan melibatkan banyak kementerian, yakni Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Pertanian,  Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Program yang akan disinergikan untuk memberikan kesempatan bekerja/berusaha yang layak bagi petani, peternak, dan nelayan tersebut antara lain  sertifikasi tanah atau lahan bagi para petani melalui Kementerian ATR/BPN dan Kemen BUMN serta Bank BUMN.

Progran lainnya adalah sinergi Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan Program Inklusi atau pendalaman pasar keuangan. Sinergi ini bertujuan memudahkan pelaku usaha dalam mengakses layanan keuangan di pedesaan. Program ini merupakan sinergi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Koperasi dan UKM serta perbankan.

Program ini memberikan kemudahan kepada pelaku usaha yang berada di daerah karena tidak perlu lagi mencairkan kreditnya dengan mendatangi bank-bank di kota, tapi cukup mencairkan melalui penyalur-penyalur yang disebut sebagai agen laku pandai sebagai perpanjangan tangan perbankan di daerah-daerah.

Sinergi dalam bidang produksi meliputi sarana dan prasarana, bibit, pupuk, serta penyuluh yang akan melibatkan sinergi dua kementerian, yaitu Kementerian Pertanian  dan Kementerian PUPR. 

Dalam hal pemasaran, pemerintah juga akan mulai mengenalkan sistem pemasaran produk hasil pertanian dengan sistem online (e-commerce) melalui pengembangan sarana dan prasarana IT sebagai upaya untuk memangkas rantai distribusi hasil produksi dari petani kepada konsumen. Tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan komoditas pangan dan stabilitas harga sampai pada tingkat konsumen.

Contoh aplikasi e-commerce yang digunakan adalah aplikasi info pasar, market place seperti limkilo.id, kumis.com, dan sebagainya. Sinergi pemasaran ini melibatkan tiga kementerian yaitu Kementerian Kominfo, Kemendag, dan Kementerian Koperasi dan UKM.

Pada siklus distribusi petani memerlukan gudang sebagai tempat penampungan produk, pasar, dan kurir.  Lebih dari itu semua, transportasi desa menjadi jantung yang akan menggerakan perekonomian masyarakat desa. 

SHAT

Hal paling mendasar dalam memberikan kesempatan bekerja/berusaha yang layak bagi petani, peternak, dan nelayan adalah memiliki aset berupa tanah. Karena itu Sertifikasi Hak Atas Tanah (SHAT) menjadi siklus pertama.

SHAT dimaksudkan untuk pertama, memberikan kekuatan hukum atas kepemilikan hak atas tanah. Kedua, memfasilitasi penyediaan aset yang dapat digunakan sebagai jaminan untuk memperoleh modal usaha.  Ketiga, meningkatkan kepastian keberlangsungan usaha penerimaan manfaat. 

Tujuan SHAT adalah, pertama, memberikan kepastian/status hukum atas kekayaan (aset) milik masyarakat para peserta program. Kedua, memberikan jaminan para peserta program untuk meningkatkan kualitas lingkungan sosial dan ekonomi yang layak, permanen, dan sehat. Ketiga, meningkatkan kepastian usaha peserta program melalui  kepemilikan aset berupa tanah yang dapat digunakan sebagai agunan untuk mengakses sumber-sumber permodalan.

Proyek Percontohan

Ada beberapa alasan mengapa Brebes dipilih menjadi tempat protek percontohan pengentadan kemiskinan. Pertama, karena Brebes merupakan sentra produksi bawang Indonesia, dan bawang adalah komoditi yang berkontribusi cukup besar pada inflasi. Tetapi faktanya kesejahteraan petani bawang relatif rendah, sebab sebagian besar keuntungan dinikmati pedagang perantara. Melalui peluncuran program ini diharapkan kesejahteraan petani bawang dapat meningkat dan menjadi contoh bagi pelaku usaha di daerah lainnya.

Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kunjungan ke Brebes, Menteri Sekretaris Negara  Pratikno dan Sekretaris Kabinet  Pramono Anung. Presiden dan rombongan direncanakan kembali ke Jakarta pada Senin sore.