Menteri ATR/Kepala BPN Ajak Masyarakat Sulsel Lawan Mafia Tanah

: Menteri ATR/Kepala BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyerahkan sertifikat secara door to door ke rumah warga di Kelurahan Romangpolong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (27/4/2024). /Foto Istimewa/Humas Kementerian ATR/BPN


Oleh Wandi, Sabtu, 27 April 2024 | 20:51 WIB - Redaktur: Untung S - 348


Jakarta, InfoPublik - Upaya memberantas mafia tanah terus digalakkan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk turut melawan mafia tanah.

Menurutnya, ulah mafia tanah bisa merugikan banyak pihak, mulai masyarakat hingga merugikan negara.

Hal itu disampaikan AHY saat menyerahkan sertifikat secara door to door ke rumah warga di Kelurahan Romangpolong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel, Sabtu (27/4/2024).

Menteri AHY menyerahkan sebanyak 50 sertifikat hasil dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Program PTSL sendiri merupakan salah satu program Kementerian ATR/BPN yang bisa mempermudah masyarakat dalam mendaftarkan tanahnya yang belum bersertifikat. Program itu juga menjadi upaya pemerintah mempercepat pendaftaran tanah di seluruh Indonesia. Jika seluruh bidang tanah telah terdaftar, maka ruang gerak mafia tanah akan semakin sempit.

Di hadapan masyarakat Kabupaten Gowa, Menteri Agus mengajak agar tidak takut kepada mafia tanah. “Sudah tinggal puluhan tahun tidak punya sertifikat, tiba-tiba ada yang menyerobot. Tiba-tiba ada mafia tanah yang palsukan hukumnya (sertifikat tanah, red) seperti asli, padahal palsu. Kita yang merawat semuanya di sini tiba-tiba serobot, adil atau tidak? Sama sekali tidak. Kita harus lawan! Ewako!” tegas Menteri Agus.

Upaya mempersempit gerakan mafia tanah juga telah dilakukan dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah serta masyarakat pemilik tanah itu sendiri. Peran masyarakat bisa dimulai dari memasang patok tanah, menyertipikatkan bidang tanah, hingga melaporkan apabila ada mafia tanah yang berulah. Dalam hal ini, peran masyarakat untuk ikut menggebuk mafia tanah sangat diperlukan.

“Dan saya juga titip pesan kepada Teman-teman yang ada di Sulawesi Selatan ini, jangan ragu-ragu. Rakyat yang berhadapan dengan mafia tanah pasti kita bela. Dan kita akan cari solusi yang terbaik, agar tidak ada yang dirugikan, tidak ada yang dizalimi. Termasuk jangan sampai keuangan negara dirugikan,” lanjut Menteri AHY.

Dalam kunjungan kerjanya di Sulsel, Menteri ATR/Kepala BPN didampingi para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian ATR/BPN; Pj. Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulsel, Tri Wibisono; para Kepala Kantor Pertanahan se-Provinsi Sulsel; serta Forkopimda setempat. 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Kamis, 9 Mei 2024 | 20:50 WIB
Libur Panjang, Bandara AP II Pastikan Ketersediaan Slot Time
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Kamis, 9 Mei 2024 | 20:48 WIB
Volume Penumpang Kereta Whoosh Naik 28 Persen Jelang Long Weekend
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Kamis, 9 Mei 2024 | 06:28 WIB
Garuda Indonesia Optimalkan Kesiapan Hadapi Musim Haji 2024
  • Oleh MC KAB SOLOK SELATAN
  • Kamis, 9 Mei 2024 | 16:40 WIB
Solok Selatan Raih Opini WTP untuk ke-8 Kali
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Selasa, 7 Mei 2024 | 23:43 WIB
Kemenhub Siapkan Submisi Dokumen PSSA Selat Lombok ke IMO