Pemerintah Fokus Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

:


Oleh Putri, Senin, 18 Maret 2019 | 22:47 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 924


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan melakukan beberapa upaya kesehatan usia sekolah dan remaja, karena 80 persen remaja berada di sekolah dan 20 persennya di luar sekolah (panti, anak jalanan, lembaga pemasyarakatan).

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Eni Gustina, MPH mengatakan pelayanan dalam gedung dengan Puskesmas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).

“Petugas puskesmas mengunjungi ke sekolah-sekolah dalam upaya promotif, preventif, juga melakukan skrining kesehatan. Jika ada yang harus dirujuk maka akan segera dirujuk ke puskesmas,” kata dr. Eni Senin (18/3).

Lanjut dr. Eni, untuk pelayanan di luar gedung sudah ada Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) remaja dan Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) dalam upaya menskrining kesehatan usia-usia produktif yang ada di lapangan.

Di samping itu, agar Indonesia mendapatkan bonus demografi, remaja Indonesia harus memiliki Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS). PKHS merupakan keterampilan dalam mengenali karakter diri sendiri, mampu berempati, mempu menentukan pilihan terbaik.

Juga dapat menyelesaikan masalah secara konstruktif, berpikir kritis dan kreatif, mampu dan berani menyampaikan gagasan, memiliki kemampuan interpersonal yang baik, mampu mengendalikan emosi dan mengatasi stres.

dr. Eni menyampaikan satu hal yang harus ditanamkan pada PKHS adalah orientasi masa depan pada anak remaja karena ini menjadi cukal bakal perubahan perilaku pada remaja.

“Agar mereka mengetahui akan menjadi apa ke depannya. Diharapkan ke depan pemuda kita lebih berkontribusi dalam pembangunan kesehatan dan menjadi agen perubahan,” kata dr. Eni.