Pemilu 2019 Jangan Timbulkan Luka

:


Oleh Wandi, Minggu, 20 Januari 2019 | 15:51 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 363


Jakarta, InfoPublik - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 tidak boleh menimbulkan luka. Apalagi, perpecahan serta dendam antar sesama anak bangsa. Sangat penting dipahami bahwa waktu lima menit di bilik suara akan menentukan masa depan bangsa Indonesia. Namun, pesan Ketua DPR RI yang akrab disapa Bamsoet ini, jangan sampai masa depan bangsa Indonesia jadi hancur berantakan hanya karena perbedaan pilihan.

“Masa depan bangsa bisa dilihat dari bagaimana kondisi pemudanya. Jika dalam menghadapi Pemilu 2019 ini pemudanya ikut gontok-gontokan, akan sulit rasanya membayangkan bagaimana keadaan bangsa kita kedepannya. Pemuda justru harus menjadi contoh bagi kalangan senior bahwa berbeda pilihan tidak menciptakan jurang permusuhan," ujar Bamsoet saat menerima Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 di ruang kerja Ketua DPR RI, Senayan, Jakarta.

Legislator Partai Golkar ini mengajak Pemuda Muhammadiyah ikut mengisi ruang-ruang kosong di DPR RI. Antara lain dengan tidak segan memberikan saran dan masukan yang substansial terhadap berbagai pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang sedang dibahas oleh DPR RI bersama pemerintah. DPR RI perlu masukan dari pemuda atas beberapa RUU yang punya pengaruh langsung terhadap kehidupan kepemudaan.

“Seperti RUU Larangan Minuman Beralkohol, RUU Kewirausahaan Nasional, RUU Ekonomi Kreatif, RUU Pendidikan Keagamaan, RUU Sumber Daya Air, RUU Energi Baru Terbarukan, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan lainnya. Saya juga akan minta berbagai komisi dan alat kelengkapan dewan selalu melibatkan berbagai organisasi kemasyarakatan maupun keagamaan," papar Bamsoet.

Dalam konteks bela negara, legislator dapil Jawa Tengah VII ini juga mengingatkan kesiapan pemuda untuk melakukan regenerasi beberapa posisi penting di tanah air. Baik di tubuh partai politik maupun di berbagai posisi penting kepemimpinan nasional dan daerah.

 

“Menguasai sebuah negara tidak lagi harus dilakukan melalui agresi militer semata. Namun, cukup dengan menguasai partai politik. Karena itu, sangat penting bagi para pemuda menempa dirinya dengan jiwa nasionalisme yang tinggi. Sehingga jika kelak berada di pucuk kepemimpinan nasional, daerah, maupun menjadi petinggi partai politik, bisa tetap menjaga kedaulatan bangsa dan negara yang kita cintai ini," pungkas Bamsoet.