:
Oleh Eko Budiono, Kamis, 29 Oktober 2020 | 19:30 WIB - Redaktur: Untung S - 343
Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia mengharapkan hubungan baik dengan Amerika Serikat (AS).
Menurut Retno, Presiden Joko Widodo juga berharap AS menjadi mitra yang baik bagi Indonesia.
Hal itu disampaikan Retno usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS)Mike Pompeo di Istana Bogor, Kamis (29/10/2020).
"Di dalam pertemuan tadi, Presiden mengatakan bahwa kita bermitra dengan baik, kita berteman dengan baik," ujar Retno dalam keterangannya, Kamis (29/10/2020).
"Indonesia menginginkan AS sebagai true friend of Indonesia, tapi hal ini tidak bisa take it for granted. Semuanya harus dipelihara," tuturnya.
Menurut Retno, Presiden Jokowi berpesan bahwa untuk memelihara kemitraan ini, diperlukan upaya yang serius, diperlukan pemahaman satu sama lain dan diperlukan juga upaya untuk mewujudkan kerja sama yang konkret. Termasuk di antaranya adalah kerja sama ekonomi.
"Presiden menekankan bahwa Indonesia ingin melihat kerja sama ekonomi kedua negara meningkat di masa yang akan datang," katanya.
"Presiden juga menginginkan agar kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat meningkat," ujarnya.
Selain itu, Retno menuturkan, Presiden Jokowi juga ingin melihat Amerika Serikat memahami kepentingan negara berkembang dan ingin Amerika memahami kepentingan negara-negara muslim.
Kemudian, Presiden Jokowi juga ingin Amerika memahami Asia Tenggara dan bersama dengan negara-negara Asia Tenggara mewujudkan perdamaian, stabilitas dan kerja sama di kawasan.
Sementara itu, Pompeo menyampaikan komitmen kuatnya untuk melanjutkan kemitraan strategis dengan Indonesia, termasuk di bidang ekonomi.
"Amerika akan mendorong lebih banyak pengusaha Amerika untuk melakukan economic engagement dengan Indonesia," ungkap Retno.
Dia menyebut, Amerika memandang Indonesia memainkan peran yang khusus di kawasan.
"Dengan peran besar Indonesia ini maka AS betul-betul ingin menjalin hubungan yang lebih baik dengan Indonesia," tambah Retno. (Foto: Kemlu)
