Kemendagri-KPU Siapkan Tema Pilkada Sebagai Gerakan Perlawanan Covid-19

:


Oleh Eko Budiono, Sabtu, 1 Agustus 2020 | 20:45 WIB - Redaktur: Isma - 461


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), akan mengusung tema Pilkada Sebagai Gerakan Perlawanan Covid-19. 

Tema itu diharapkan mendorong peserta pemilihan kepala daerah  bertindak menekan penyebaran virus corona. 

“Ini momentum emas dalam rangka menurunkan penyebaran covid-19,” kata Mendagri M.Tito Karnavian   di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, seperti dalam keterangan resminya, Sabtu (1/8/2020).

Sedangkan Perkumpulan dai dan mubalig Jaringan Islam Kebangsaan (JIK) mengungkapkan apresiasinya pada ide dan wacana Mendagri. 

“Ide menarik dan kongkret Mendagri M.Tito Karnavian menjadikan Pilkada 2020 menjadi gerakan melawan covid seolah menjadi oase di padang tandus. Patut  didukung bersama karena akan memacu daerah2 all out untuk menekan penyebaran covid19. Pengendalian penyebaran pandemi akan sulit ditangani oleh pemerintah saja karena sebagian urusan pemerintahan ada pada pemerintah daerah yang otonom,” ungkap Irfaan Sanoesi, Koordinator Nasional JIK.

“Ini bentuk nyata dari upaya mengubah ancaman jadi peluang “ lanjutnya.

Menurut dia, ide tersebut mesti dimaknai lebih dalam bagi para kontestan yang akan bertarung di kontestasi Pilkada.

Hal itu karena tahun ini menjadi ajang Pilkada “istimewa” karena, masih menurut dia, pertarungan gagasan berbuat tidak sekadar retorika, terutama untuk menangani Covid-19 dan danpak sosial ekonomi di daerah masing-masing yang menjadi persoalan nyata masyarakat. 

“Para kontestan mesti pandai memetakan problematika di daerah dengan permasalahan yang terjadi saat ini, mengintegrasikan persoalan ekonomi dengan kondisi kesehatan masyarakat di tengah pendemi. Dengan begitu, mereka akan memacu kreativitas merebut suara publik,” ujar Irfaan.

JIK menilai penyelenggaraan Pilkada Serentak ini bisa menjadi momentum emas menekan angka penyebaran virus korona seperti yang disampaikan Mendagri M. Tito Karnavian. 

“Dari sisi penyelenggara Pilkada saja yg jumlahnya mencapai 3,5 juta orang, jika sejak awal tahapan persiapan sampai pelaksanaan kelak menjadi agen penyuluh Gerakan Lawan Covid-19, maka kita miliki pasukan besar yg dapat mengarahkan dan memberi contoh masyarakat akan bahaya Covid-19 dan cara menghindarinya, pengendalian pandemi covid 19  memerlukan langkah mobilisasi kesadaran sosial dan perubahan perilaku seluruh masyarakat beradaptasi dengan problema Covid-19," lanjut Irfan.

Hal senada disampaikan oleh Milenial Muslim Besatu (MMB). Ketua Umum MMB, Khairul Anam menjelaskan bahwa Pilkada S 2020 bisa menjadi sarana edukasi politik, kesehatan dan sosial ekonomi sekaligus.

Dalam pandangan aktivis pemberdayaan masyarakat tersebut menilai bahwa Pilkada serentak menciptakan perputaran uang di masyarakat semakin lancar.

Diasumsikan, kata dia, jika Pilkada se-Indonesia terdapat 270 daerah yang akan menyelenggarakan pilkada, maka setiap daerah sedikitnya ada dua kontestan. 

Sehingga, kata dia, seluruh Indonesia ada 540 calon kepala daerah.  Kemudian, jika mengeluarkan biaya kampanye, minimal Rp10 miliar, berarti akan ada dana yang beredar sejumlah Rp5,4 triliun. 

"Bayangkan jika dibelikan alat peraga berupa masker, alat pelindung diri (APD), dan alat kesehatan lain, maka akan ada puluhan juta APD yang tersebar, itu belum termasuk dana APBD daerah-daerah pilkada dan dukungan APBN yang saya cermati totalnya sekitar Rp14 T digunakan untuk pembelian alat pilkada dan pelindung covid19 serta insentif lebih dari tiga juta penyelenggara. Ini program padat karya riil sehingga akan dapat menstimulasi ekonomi daerah," kata Anam

MMB pun sangat mendorong Pilkada  2020 menjadi gerakan melawan covid serentak dari akar rumput hingga elite. Jika gerakan ini berhasil, kata dia, maka Pilkada Serentak 2020 akan dikenang sebagai pesta demokrasi yang menjaga kemanusiaan.

“Rakyat akan pilih calon Kepala Daerah yang paling responsif , solutif terhadap Gerakan Lawan Covid-19 ini, semua jenis kampanye akan diarahkan untuk lawan Covid-19 . Jika itu terjadi maka masa kampanye Pilkada  2020 akan jadi ajang kampanye akbar dan massif melawan Covid 19 “ kata Anam. (Foto: Kemendagri)