Menteri ESDM: G20 Sepakati Kebijakan Energi

:


Oleh Eko Budiono, Rabu, 30 September 2020 | 14:08 WIB - Redaktur: Untung S - 210


Jakarta, InfoPublik - Negara-negara G-20 resmi mencapai kesepakatan Komunike bersama Menteri Energi, dan dokumen Circular Carbon Economy (CCE) platform.

Kesepakatan ini akan menjadi basis bagi kebijakan energi secara global.

Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif melalui keterangannya, Rabu (30/9/2020).

Menurut Arifin, di tengah krisis saat ini, pasar energi global ikut tertekan.

Oleh sebab itu, semua negara ingin pemulihan sektor energi tak meninggalkan negara mana pun.

"Kami menekankan bahwa tantangan langsung yang ditimbulkan oleh pandemi, tidak menyurutkan tekad kami untuk memajukan upaya kami dengan mengeksplorasi berbagai pilihan dan memanfaatkan beragam teknologi, dan bahan bakar sesuai dengan konteks nasional untuk memastikan pasokan energi yang stabil dan tidak terputus untuk mencapai pertumbuhan ekonomi," kata Arifin.

Dia menuturkan, menteri-menteri energi G20 sepakat pentingnya kerja sama internasional untuk memastikan sistem energi yang menguntungkan seluruh pihak.

Dalam dokumen CCE Platform, menteri energi G20 sepakat biofuel merupakan salah satu komponen penting untuk menurukan emisi gas rumah kaca (GRK),  dan menetralkan emisi karbon.

CCE Platform memiliki empat elemen yakni reduce, yakni upaya menurunkan emisi GRK dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi.

Elemen kedua adalah reuse, yaitu penggunaan kembali emisi karbon dan menjadikannya bahak baku industri.

Selanjutnya adalah recycle, proses menetralkan emisi karbon melalui proses alami dan dekomposisi.

Elemen yang keempat adalah remove, yaitu menghapus emisi dari atmosfer serta industri berat dan fasilitas melalui penangkapan dan penyimpanan karbon

Arifin menambahkan, Indonesia saat ini tengah membangun kemandirian dan kedaultan energi nasional lewat biofuel.

Seumlah inovasi yang telah dilakukan di antaranya implementasi biodiesel 30 persen di sektor transportasi yang bisa menurunkan emisi 16,9 juta ton karbondioksida.

"Program pemanfaatan biodiesel ini menjadi bentuk nyata partisipasi aktif Indonesia dalam aksi penurunan emisi GRK global," ujar Arifin.

Ia menambahkan, Indonesia juga telah menemukan katalis yang efektif dalam proses produksi fraksi atau jenis bentukan minyak bumi dengan bahan bakar minyak sawit atau green fuels di kilang Pertamina, yakni Katalis Merah Putih.

G20 adalah forum internasional yang terdiri dari pemerintah dan gubernur bank sentral 19 negara dan Uni Eropa.  (Foto: Kementerian ESDM)