Kemenkes: Tidak Ada Data Covid-19 yang Ditutupi

:


Oleh Putri, Rabu, 29 April 2020 | 04:49 WIB - Redaktur: Untung S - 674


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) menjamin bahwa data yang disampaikan oleh Juru Bicara Penanganan Covid-19 setiap hari adalah data yang telah diverifikasi.

“Data yang sudah disampaikan merupakan data yang betul-betul sudah melewati verifikasi dan validasi cukup ketat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Didik Budijanto di saat konferensi pers Selasa (28/4/2020).

Kemenkes menekankan bahwa tidak ada data yang ditutup-tutupi. Jika pun ada data yang berbeda baik itu di daerah dengan data yang disampaikan oleh Jubir Pemerintah, bisa terjadi karena perhitungan waktu penutupan perhitungan yang disepakati tidak sama oleh beberapa instansi atan kementerian-lembaga.

Adapun alur pengumpulan data Covid-19 di Indonesia yakni dimulai dari laboratorium jejaring Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemenkes kemudian dikirimkan dan dikompilasi di laboratorium Litbangkes Kemenkes.

Pada tahap ini, Litbangkes Kemenkes kemudian melakukan validasi dan verifikasi data agar benar-benar sesuai dan tepat. Didik mengatakan karena ada beberapa orang yang pemeriksaannya bisa satu sampai empat kali, oleh karena itu perlu validasi dan verifikasi.

Setelah itu data dari Balitbangkes dikirimkan ke Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (PHOEC) Kemenkes yang kemudian juga dilakukan proses validasi dan verifikasi. PHOEC juga menerima data dari dinas kesehatan tiap provinsi di seluruh Indonesia terkait penelusuran epidemiologi tiap daerah bersangkutan.

Data yang diberikan oleh dinas kesehatan provinsi juga mencakup informasi mengenai jumlah spesimen dan banyaknya orang yang diperiksa, hasil positif dan negatif dari pemeriksaan tiap daerah.

Juga data orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di wilayah itu. Selanjutnya PHOEC meneruskan data tersebut kepada Pusat Data dan Informasi Kemenkes yang kemudian kembali dilakukan proses verifikasi dan validasi.

Data yang dimiliki oleh Pusat Data dan Informasi Kemenkes yang disimpan pada sistem gudang data juga terintegrasi dengan sistem Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19.

Setiap ada data baru yang diperbarui di gudang data Kemenkes, secara otomatis data tersebut juga diperbarui di sistem data Gugus Tugas dalam waktu 12 menit setelah ada pembaruan data di Kementerian Kesehatan.

Dalam hal ini diharapkan ketersediaan data yang disampaikan oleh Kemenkes dapat dimanfaatkan oleh setiap pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan strategis penanganan Covid-19 dan juga disampaikan kepada masyarakat di daerahnya dengan jelas.

Selain itu, masyarakat juga diharapkan untuk memperbarui informasi mengenai kasus Covid-19 di daerah tempat tinggalnya untuk meningkatkan kewaspadaan agar melakukan pencegahan supaya tidak tertular.

Pemerintah juga meluncurkan satu data Covid-19 yang terintegrasi dalam satu sistem sehingga meniadakan perbedaan akan data. Kementerian Kesehatan akan terus meningkatkan perbaikan data terkait Covid-19 baik dari segi kualitas maupun juga kuantitas. (Foto: BNPB)