Pola Layanan Pelni Selama Angkutan Nataru 2018/2019

:


Oleh Dian Thenniarti, Selasa, 18 Desember 2018 | 21:47 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 767


Jakarta, InfoPublik – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)/PELNI memprediksi akan terjadi kenaikan jumlah penumpang sekitar 1 persen dari 327.204 pada penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2017/2018, menjadi 327.458 penumpang di 2018/2019. 

Dari jumlah tersebut, Kepala Kesekretariatan PT PELNI (Persero), Ridwan Mandaliko mengungkapkan, daerah kantong-kantong penumpang yang akan merayakan Natal cukup tinggi terdapat di wilayah Timur Indonesia sebanyak 35 persen, wilayah Tengah Indonesia 25 persen, dan wilayah Barat Indonesia 18 persen.

"Untuk itu, guna mengantipasi adanya jumlah penumpang tertinggi di ruas-ruas tersebut, PELNI menyusun sejumlah langkah antisipasi," jelas Ridwan di Jakarta, Selasa (17/12).

Adapun langkah antisipasi yang akan ditempuh yaitu:

1. Menerapkan perubahan pola operasi kapal (Rerouting).

Pada ruas Batam-Belawan, frekuensinya ditambah dengan mengubah pola operasi. Semula KM. Kelud rutenya Tanjung Priok-Batam-Tanjung Balai Karimun-Belawan, menjelang Natal dan setelah tahun baru, hanya melayani Batam-Tanjung Balai Karimun-Belawan PP. Setelah Natal, (27/12) dan setelah tahun baru, kapal kembali melayani Tanjung Priok-Batam-Tanjung Balai karimun-Belawan PP.

2. Membagi tiga wilayah operasional dan pelayanan :

A. Wilayah Barat terdiri dari Tanjung Priok, Batam, Belawan. Kijang-Letung-Tarempa dan Natuna. Semarang-Kumai-Surabaya. Untuk wilayah Barat tercatat 66.713 pelanggan dengan penumpang terpadat  Cabang Batam 25 persen, Cabang Belawan 18 persen, Cabang Surabaya 13 persen, Cabang Tanjung Priok 11 persen, dan Cabang Tanjung Pinang 10 persen.

B. Wilayah Tengah dengan ruas terpadat  Baubau-Makasar-Ambon-Wanci dan Kendari. Ruas Makasar-Labuan Bajo-Benoa-Surabaya-Maumere-Bima-Balikpapan. Ruas Parepare-Tarakan-Nunukan-Pantoloan. Ruas Kupang-Ende-Larantuka dan Lewoleba. Wilayah Tengah tercatat 122.449 pelanggan dengan pelanggan terbanyak Cabang Makasar 18 persen, Cabang Baubau 10 persen, Cabang Kupang 9 persen, Cabang Balikpapan 8 persen,  Cabang Parepare 8 persen, dan Cabang Maumere 6 persen.

C. Wilayah Timur, ruas terpadat yaitu ruas Ambon-Dobo-Bandaneira. Ruas Baubau-Tual-Saumlaki dan Sorong. Kemudian ruas Manokwari-Bitung-Ternate-Jayapura-Nabire-Serui-Biak-Fakfak dan Ambon. 

3. Mengoperasikan 26 kapal trayek nusantara dan 52 kapal perintis. 

Dari 26 kapal tersebut PELNI menambah frekuensi dengan mengoperasikan 13 kapal reguler. Mererouting 9 kapal tipe 3000, dan kapal 2000 penumpang, 2 kapal tipe 1000 penumpang, serta mererouting 2 kapal tipe 500 penumpang.

4. Pada Nataru 2018/2019, PELNI juga akan mengoperasikan KM. Lawit ke Padang dan Gunung Sitoli, berangkat Rabu (19/12) pukul 19.00 dari Tanjung Priok.  Pengoperasian KM. Lawit ke Padang-Gunung Sitoli rutin dilakukan setiap menjelang Natal dan Tahun Baru. 

Ridwan mengatakan, angkutan Nataru 2018/2019 akan berlangsung 22 hari, mulai Selasa (18/12-2018) hingga Selasa (8/1-2019). Total armada PELNI yang disiapkan 26 armada trayek Nusantara dan 46 trayek kapal perintis dengan 52 unit kapal. 

"Kami mengutamakan keselamatan, penumpang kapal dibatasi sesuai ketentuan dari regulator. Meskipun memiliki keterbatasan armada, pada angkutan Nataru PELNI berkomitmen memberikan pelayanan terbaik," tutup Ridwan.