Poriwangano Lipu, Tradisi Masyarakat Usai Lebaran di Buton Utara

:


Oleh MC KAB BUTON UTARA, Minggu, 17 Juni 2018 | 12:28 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 3K


Buranga, InfoPublik - Lembaga Adat Sara Barata Kulisusu, Kabupaten Butin Utara, Sulawesi Tenggara menggelar kegiatan adat, Poriwangano Lipu, Sabtu (16/6/2018) di Baruga Keraton Lipu Kulisusu, Desa Wasalabose.

Acara yang digelar sebagai salah satu upaya pelestarian budaya oleh masyarakat daerah ini memang rutin dilaksanakan setiap usai hari Raya Idul Fitri. Selain itu Poriwangano Lipu juga bentuk rasa syukur dan ajang silaturahmi bagi masyarakat setelah selesai melaksanakan puasa Ramadan sebulan penuh. 

Di hadiri oleh Bupati Buton Utara, H. Abu Hasan dan Ibu Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Siti Rabiah Abu Hasan, kegiatan dibuka penampilan budaya tari Lense yang merupakan tarian utusan para petinggi adat masing-masing, yaitu dari Lakino, Kenepulu, Lakino Agama, Kapitano Lipu, Kapitano Tabandara, para Bonto, Mancuana dan Imamu.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara, Harlin Hari mengatakan bahwa Poriwangano Lipu adalah kegiatan yang sudah berlangusung sejak lama dan turun temurun dilakukan oleh masyarakat setempat.

"Sebagai upaya pelestarian budaya dan rasa syukur kita telah melaksanakan puasa Ramadan sebulan penuh lamanya," katanya.

Senada dengan Harlin, Ketua Lembaga Adat Sara Barata Kulisuau, Laode Umar M, mengatakan Poriwangano Lipu memang rutin dilaknakan pada setiap selesai hari raya idul Fitri maupun idul Adha.

Tari Lense sendiri dikatakan Umar bertujuan disamping melestarikan budaya juga sebagai acara hiburan rakyat untuk saling bersilaturahmi dan memperkokoh persaudaraan. "Kesempatan juga bagi kita untuk saling memberi maaf yang tidak sempat lagi berkunjung ke rumah sanak saudara," katanya. (MC Kabupaten Buton Utara, Reporter/fotografer Rajab/Vira)