Mentawai Kembangkan Desa Wisata

:


Oleh MC Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kamis, 3 Mei 2018 | 13:20 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 1K


Mentawai, InfoPublik - Potensi wisata yang luar biasa yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Mentawai seharusnya bisa menjadi andalan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat. Sektor pariwisata bisa menjadi sektor penopang pemasukan bagi pendapatan asli daerah. Di era yang semakin maju semakin pula banyak cara dan strategi untuk  mengangkat potensi wisata di kabupaten dengan julukan bumi sikerei ini. Salah satunya dengan rencana akan dijadikannya dua desa yang akan dijadikan desa wisata budaya, yaitu desa Madobak dan Muntei di Kecamatan Siberut Selatan.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Mentawai, Desti Seminora mengatakan rencana dijadikannya desa Madobak dan desa Muntei sebagai desa wisata budaya, juga merupakan upaya mempertahankan budaya asli Mentawai yang hingga saat ini masih ada dan terpelihara dengan baik oleh masyarakat di desa itu.

"Ya, desa Madobak dan desa Muntei, memang kita jadikan kawasan konservasi wisata berbasis budaya, karena budaya asli Mentawai sampai saat ini masih ada di dua desa itu. Jadi harus kita pertahankan itu, jangan sampai hilang," kata Desti di Tuapejat, Kamis (3/5).

Berdasarkan penilaian Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama Kementerian Pariwisata pada tahun 2017, kata Desti desa Madobak  terpilih sebagai desa terbaik kategori Desa adat terbaik  di Indonesia.

”Desa wisata ini kan program dari kementrian desa dan juga kementrian pariwisata. Pada pertengahan tahun 2017 kemarin kedua kementrian ini melakukan penilaian dari ratusan desa wisata, dan desa Madobak masuk dalam 10 desa wisata  terbaik di Indonesia,” kata Desti

Meski telah terpilih sebagai desa terbaik dalam kategori desa adat, namun di desa Madobak belum memiliki sarana penunjang seperti kantor, toilet serta sarana penunjang fasilitas wisata lainnya.

"Kita memang akan membangun fasilitasnya mengingat di sana sebagai penunjang, tidak mungkin pariwisata tidak ada fasilitasnya," lanjut Desti.

Desa Madobak kata dia, merupakan kawasan desa yang masih sangat asri, alamnya masih bersih, dan dihuni komunitas masyarakat yang masih memegang tradisi adat Mentawai yang kuat. Sementara desa wisata budaya di desa Muntei yang berlokasi berdekatan dengan pelabuhan Maileppet di kecamatan Siberut Selatan. Menurut Desti juga sangat strategis, mengingat pelabuhan Maillepet selalu ramai dengan kedatangan dan keberangkatan penumpang.

“Ini sangat strategis tentu karena masyarakat atau pengunjung bisa langsung melihat seperti apa budaya Mentawai, pelabuhan Maillepet ini merupakan pintu masuk bagi wisatawan baik lokal maupun manca negara di Siberut,” ujar Desti.

Desti menambahkan, untuk menunjang desa wisata itu, dibutuhkan peran masyarakat karena budaya itu ada pada masyarakat itu sendiri. Wisatawan bisa menikmati makanan tradisional Mentawai yang mana disajikan masyarakat setempat, termasuk rumah yang menjadi penginapan.

"Jadi, pengunjung bisa langsung berinteraksi dengan masyarakat, karena mereka tinggal bersama," pungkas  Desti. (MC Mentawai/RS/Noor)