Tingkatkan Neraca, Jatim Rintis Hubungan Dagang Dengan Polandia

:


Oleh MC Provinsi Jawa Timur, Kamis, 24 November 2016 | 10:40 WIB - Redaktur: Kusnadi - 404


Surabaya, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Jawa Timur kini mulai merintis hubungan dagang dengan pemerintah Polandia sebagai upaya untuk meningkatkan neraca perdagangan.

Upaya tersebut dilakukan Wakil Gubernur Jawa Timur H Syaifullah Yusuf yang saat ini sedang melakukan kunjungan kerja ke Warsawa, Ibukota negara itu.

"Neraca perdagangan kita dengan sejumlah negara sekarang cenderung menurun. Dengan Singapura turun. Dengan Eropa stagnan. Karena itu, kita mulai merintis dengan negara-negara yang selama belum besar neraca perdagangannya," kata Gus Ipul dalam jamuan makan malam di KBRI Warsawa.

Dalam kunjungan selama sepekan di Polandia, Gus Ipul yang didampingi sejumlah pejabat Pemprov dan Konsul Kehormatan Polandia di Surabaya Sudomo Margontoro disambut jamuan makan malam oleh Dubes RI Peter F Gonta.

Kebetulan juga sedang di Warsawa rombongan Komisi I DPR RI yang dipimpin Nurhayati Assegaf dan Titiek Soeharto. Hadir juga Ketua Umum DPP PKB A. Muhaimin Iskandar.

Peter Gonta yang juga dikenal sebagai pengusaha dan musisi jazz mengaku sangat gembira dengan kehadiran Gus Ipul dan delegasi dari DPR RI. Ia berharap pemerintah Jawa Timur memelopori hubungan dagang dan kerjasama dengan Polandia, terutama di bidang pertanian dan industri pangan.

"Biaya pendidikan di sini juga murah. Mengirim seorang mahasiswa ke AS, bisa untuk membiayai 6 mahasiswa kita di Polandia. Untuk bidang sains dan pertanian, di sini sudah sangat bagus. Jadi kirim mahasiswa kita ke sini untuk belajar sains dan pertanian," tutur Gonta. Gus Ipul mengamini saran Dubes Gonta.

Dia menegaskan, Polandia menjadi tujuan misi dagang karena negara ini telah lama menjadi basis industri dan produk pertanian untuk Uni Eropa.

"Rasanya bisa jadi alternatif untuk membuat kompetitif harga daging dan produk pertanian di Jawa Timur," katanya.

Harga daging sapi, misalnya, setara dengan Rp60 ribu per kilo gram. Sedangkan ayam mencapai Rp 15 ribu per kilo gram. Namun, selama ini, produk-produk Polandia belum bisa masuk langsung ke Indonesia.

Kementerian pertanian RI saat ini sedang melakukan inspeksi terhadap sejumlah industri peternakan di negara eks Uni Soviet ini.

Sebagai negara anggota Uni Eropa, Polandia mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan ini. Berkisar antara 3 sampai 4 persen per tahun.

Polandia berpenduduk 38 juta jiwa atau sama dengan jumlah penduduk Jatim, punya GDP Perkapita 14 ribu dolar AS atau tiga kali lipat lebih dibanding GDP Perkapita warga Indonesia.

Yang menarik, meski income perkapitanya jauh lebih besar dibanding Indonesia, biaya hidup warga Polandia tergolong rendah. Berdasarkan survey PBB tahun 2016, Polandia menduduki peringkat biaya hidup ke-68 di dunia. Sedangkan Indonesia di urutan ke 67. Jadi lebih murah dari Indonesia. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-Put/Kus)