Peresmian Terminal Baru Bandar Udara Djalaluddin

:


Oleh Irvina Falah, Minggu, 1 Mei 2016 | 20:09 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 799


Pembangunan Bandara Djalaludin Gorontalo yang telah selesai pada tahun 2015 diresmikan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada hari ini tanggal 1 Mei 2015. Pada Peresmian Bandara Djalaludin ini sekaligus diresmikan Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo dan Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Gorontalo.

Dalam laporannya Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo mengatakan bahwa seiring dengan peningkatan jumlah penumpang baik yang datang dan pergi di bandara ini, Kemenhub melakukan perbaikan serta pembenahan-pembenahan. Hal tersebut sejalan dengan fokus kerja kementerian untuk terus meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana jasa transportasi serta meningkatkan kualitas pelayanan jasa transportasi kepada masyarakat.

Mimpi masyarakat Gorontalo untuk bisa menggunakan bandara yang lebih luas dan megah sebagaimana yang dimiliki oleh daerah lain akhirnya dapat terealisasi. Selain tampilan terminal bandara yang megah dan modern serta dilengkapi dengan beragam fasilitas penunjang yang umumnya ada dibandara Internasional, gedung terminal baru terdiri dari 2 lantai dengan luas 11.865 M2. Gedung terminal tersebut mampu menampung 2.500 penumpang dan menggantikan gedung terminal lama yang hanya cukup untuk 250 penumpang.

Selain pembangunan terminal baru, Bandara Djalaludin Gorontalo juga mengembangkan area parkir bandara yang semula hanya seluas 3.902 M2 untuk 150 mobil, sekarang menjadi 46.411 M2 dan mampu menampung 1.820 mobil

Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto melaporkan bahwa pelabuhan penyeberangan Gorontalo melayani 2 lintas penyeberangan antar provinsi, yaitu Lintas Penyeberangan Gorontalo (Gorontalo) - Pagimana (Sulawesi Tengah) yang merupakan Lintas Penyeberangan Komersil dan Lintas Penyeberangan Gorontalo (Gorontalo) - Wakai (Sulawesi Tengah) yang merupakan Lintas Penyeberangan Perintis.

Selanjutnya, Plt. Dirjen Perhubungan Laut Dr. Umar Aris juga turut menegaskan bahwa dalam rangka intermoda dan multimoda Ditjen Hubla ikut serta pula dalam peresmian Kantor KSOP Kelas IV Gorontalo. Berdasarkan UU NO 17 Tentang Pelayaran Pelabuhan dibagi menjadi 2 yaitu Pelabuhan yang diusahakan dan Pelabuhan yang tidak diusahakan, Gorontalo termasuk Pelabuhan yang diusahakana oleh karena itu maka terdiri dari Regulator dan Operator. Fungsi Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan melaksanakan fungsi regulator. Dengan adanya Kantor KSOP kelas IV Gorontalo maka menimbulkan kegairahan dalam melaksanakan fungsi fungsi regulator dimana kantor KSOP dapat melaksanakan fungsi kewibawaan regulator seperti diatur dalam UU NO17 tahun 2009 tentang Pelayaran.

Dalam sambutan ya, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie menyampaikan terima kasih atas kehadiran menhub dan jajaran pejabat Kemenhub yang telah hadir. "Perjuangan kita akhirnya tercapai dengan pembangunan bandara baru Gorontalo ini, semua ini merupakan komitmen Kemenhub dalam hal ini Bapak Menhub Ignasius untuk membangun bandara baru di Gorontalo ini" ungkap Ruali. Gibernur Rusli berharap selain bandara gorontalo, Kemenhub juga dapat segera membangun bandara Pahuwato dan menambah atau memperluas dermaga Pelabuhan Anggrek di Gorontalo Utara.

Dalam sambutannya Menhub menyatakan setelah meninjau Pelabuhan Penyeberangan sebelum diresmikan, saat ini Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo sudah lebih baik pelayanannya begitu juga dengan Kantor KSOP KELAS IV. Terkait dengan terminal baru Bandara Djalaludin Gorontalo Menhub mengatakan bahwa akan  dioperasikan 2 minggu lagi. "Terkait penggunaan terminal lama setelah adanya terminal baru ini, setelah berdiskusi dengan Bapak Gubernur kemungkinan terminal lama akan digunakan untuk terminal kargo dan sebagai Embarkasi antara Haji untuk keberangkatan dan kedatangan". Ujar Menhub Jonan.

Fokus kerja Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan dalam membangun fasilitas sarana dan prasarana transportasi adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini sejalan dengan program Nawa Cita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan; dan  meningkatkan kualitas hidup manusia, serta meningkatkan produktivitas rakyat. (RDP/SR/HP)

**********

Jakarta,         Mei 2016

KEPALA BIRO
KOMUNIKASI DAN INFORMASI PUBLIK

HEMI PAMURAHARJO
Pembina Tk I (IV/b)
NIP. 19660508 199003 1 001

Nomor Kontak Informasi Lebih Lanjut:
Nama Kontak​: Hemi Pamuraharjo
Telp. Kontak​: 081282808976