Hydro-Diplomacy: Solusi Jitu Atasi Masalah Air Global

: Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat (kiri) dalam konferensi pers menuju penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10, 18-25 Mei 2024 di Bali, yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, Senin (29/4/2024). Foto: Youtube FMB9.


Oleh Eko Budiono, Selasa, 30 April 2024 | 12:48 WIB - Redaktur: Untung S - 123


Jakarta, InfoPublik - “Air adalah peacebuilding tool paling efektif di tengah kondisi dunia yang penuh konflik," kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat, dalam konferensi pers menuju penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10, 18-25 Mei 2024 di Bali, yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, Senin (29/4/2024).

Lebih lanjut disampaikan, Hydro Diplomacy atau Diplomasi Air merupakan salah satu cara untuk bangun kolaborasi dan kerja sama internasional untuk mengatasi isu dan tantangan terkini terkait air dan sanitasi.

Melalui WWF ini, Indonesia ingin perkuat kerja sama dan dorong inovasi dalam pengelolaan air yang berkelanjutan, sehingga air dapat menjadi sumber kehidupan dan kemakmuran bagi seluruh penduduk dunia.

Ministerial Delaration yang akan menjadi outcome document WWF ke-10 telah mencerminkan beberapa kepentingan nasional Indonesia, yaitu pengusulan Hari Danau Sedunia, pendirian Centre of Excellence untuk ketahanan air dan iklim, dan pengarusutamaan pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada pulau-pulau kecil.

WWF-10 juga diharapkan menjadi bentuk kepemimpinan Indonesia yang menghasilkan legacy dengan dicantumkannya daftar proyek air konkrit sebagai bentuk komitmen setiap negara dan stakeholders yang hadir.

“Pemerintah harus pastikan masyarakat luas dapat merasakan manfaat konkret dari pertemuan World Water Forum ini,” tegas Dirjen Tri.

Penyelenggaraan WWF-10 bersifat timely karena pada tahun 2022 setengah populasi dunia mengalami kelangkaan air yang parah, di mana 2,2 miliar orang hidup tanpa akses terhadap air minum, dan 3,5 miliar penduduk dunia kekurangan akses terhadap sanitasi yang dikelola secara aman. Kondisi ini diperparah oleh situasi konflik dan peperangan yang memnyebabkan sulitnya akses warga sipil terhadap air bersih.

Sampai dengan 27 April 2024, telah tercatat lebih dari 1.500 orang dari 99 negara akan berpartisipasi pada World Water Forum ke-10, dimana empat Kepala Negara/Pemerintahan dan 28 Menteri atau Pejabat Setingkat Menteri atau Special Envoy, termasuk 3 Deputi PM, telah memberikan konfirmasi kehadiran.

WWF ke-10 akan secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2024 dan memimpin rangkaian kegiatan para leaders, yaitu welcoming dinner, high-level meeting, leaders’ luncheon dan leaders’ visit ke Tahura Mangrove Forest Bali. Beberapa side events juga akan dilaksanakan, seperti forum diskusi Subak and Spice Route: Local Wisdom Water Management yang mengangkat pengelolaan pengairan Subak di Bali.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 21 Mei 2024 | 20:23 WIB
Total Peserta World Water Forum ke-10 Tembus 46 Ribu Orang Lebih
  • Oleh Untung S
  • Selasa, 21 Mei 2024 | 14:14 WIB
World Water Forum 2024 Berikan Destination Exposure untuk Bali
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Selasa, 21 Mei 2024 | 11:27 WIB
Hutama Karya Pamer Bangun 17 Bendungan di World Water Forum ke-10