:
Oleh Tri Antoro, Senin, 15 Mei 2017 | 16:58 WIB - Redaktur: Juli - 300
Jakarta, InfoPublik - Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mendorong agar generasi muda Muhammadiyah mampu berpartisipasi secara aktif dalam pengambilan kebijakan nasional.
"Kader-kader Muhammadiyah, kita tidak boleh terjebak oleh seremonial dan retorika saja, tapi manfaatkanlah jalur konstitusional, rakyat bisa memilih dan menentukan," ujar Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan melalui siaran pers, ketika menjadi narasumber Stadium General dengan tajuk Perkembangan Politik Indonesia Kontemporer di Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Senin (15/5).
Menurut dia, biarpun Muhammadiyah tidak berpolitik secara praktis, namun naluri dakwah generasi muda kadernya bisa mewarnai setiap unsur kehidupan sosial masyarakat. Sehingga mampu mempengaruhi kondisi politik tanah air yang mengedepankan kepentingan rakyat.
"Meningkatkan peran dan fungsi kader-kader Muhammadiyah menjadi bagian dari stakeholder dalam proses pengambilan keputusan," tegas Taufik.
Dia berharap, para kader Muhammadiyah tidak hanya menjadi penonton saja dalam dinamika perpolitikan nasional. Seharusnya ikut berperan aktif menjadi bagian dalam mengatasi setiap permasalahan yang sedang mendera bangsa dan negara.
"Meskipun Muhammadiyah tidak berpolitik tapi kader-kader Muhammadiyah ada di mana-mana. Harapan yang diinginkan tidak hanya sebagai penonton, tapi juga menjadi solusi dari bangsa ini," ungkap Taufik.
Selain itu dia juga mendorong agar generasi muda Muhammadiyah bisa menjadi benteng penjaga moralitas dalam transformasi kultural. Transformasi kultural yang dia maksud adalah pesatnya kemajuan teknologi informasi yang tanpa filter.
Meskipuan ada sisi positif, namun harus difilter sisi negatifnya. Menurut Taufik sisi negatif yang harus difilter adalah penyebaran konten pornografi, aksi radikalisme, judi online, dan banyak hal negatif lain yang bisa merusak generasi bangsa.
"Kemajuan teknologi informasi itu memiliki dampak negatif dari internet, online sistem, media sosial ini menjadi hal yang harus kita filter kalau tidak bisa membahayakan kehidupan sosial kita," kata Taufik.