Srikandi Kopi Rajai Babak Eliminasi Wilayah Barat Indonesia Coffee Event 2019

:


Oleh Noor Yanto, Sabtu, 19 Januari 2019 | 15:25 WIB - Redaktur: Noor Yanto - 1K


Bandung, InfoPublik -  Indonesia Coffee Event (ICE) 2019 yang khusus dihadirkan untuk menelurkan barista-barista terbaik di Indonesia, tahun ini kembali diselenggarakan. Dimulai dengan Tahap Eliminasi Wilayah Barat, yang  bertempat di dua lokasi di kota Bandung, yakni 5758 COFFEE LAB (11 – 13 Januari 2019) dan NOAH’S BARN (14 – 16 Januari 2019). Mengambil tema khusus yaitu #coffeeconnectspeople, ICE 2019 menceritakan tentang dunia kopi specialty yang terus tumbuh dengan berbagai inovasi di sisi hulu dan hilir sebagai filosofi utamanya.

Pekan depan tepatnya 25-27 Januari, Tahap Eliminasi Wilayah Timur akan diselenggarakan di Makassar, tepatnya di Goedang Popsa, dan akan ditentukan juaranya pada babak Final di Jakarta pada 22-24 Februari mendatang.

Unakaffe System yang diluncurkan  PT. Santos Jaya Abadi - anak perusahaan dari Kapal Api Global pada Mei 2018 lalu turut meramaikan dan berpartisipasi dalam perhelatan tersebut dengan memberikan komitmen penuh terhadap lahirnya pakar-pakar pengolahan minuman kopi serta berperan aktif terhadap perkembangan profesi barista di tanah air. Tahap Eliminasi Wilayah Barat ini menobatkan Yessylia Violin di peringkat pertama kategori Indonesia Brewers Cup dan Indonesia Cup Taster Championship. Peringkat pertama kategori Indonesia Latte Art Competition diraih oleh Robby Firlian, sementara Monika D.J Zendrato berhasil menjadi juara satu kategori Indonesia Brewers Cup.

Ketua panitia ICE 2019 Yudistira Bawono mengatakan, “Kopi specialty bukan hanya tentang produk tetapi juga tentang interaksi antar manusia di dalamnya. Semua pemangku kepentingan cenderung membuka komunikasi dengan siapa pun. Misalnya petani dapat berkomunikasi langsung dengan barista, roaster dapat bertukar pikiran dengan penikmat kopi, dan tentunya hal yang paling klasik, interaksi antar penikmat kopi di sebuah kedai. Semua ini membuka kemungkinan untuk sebuah kolaborasi baru dengan semangat membuat dunia kopi spesial lebih inklusif.”

Kopi adalah minuman favorit hampir setiap orang di Indonesia. Sebuah studi market intelligence yang dirilis oleh agensi Mintel, pada 31 Mei 2018 menyimpulkan Indonesia berada di peringkat keempat pasar ritel kopi terbesar di dunia. Amerika Serikat berada di peringkat pertama dengan 607.000 metrik ton, diikuti oleh Brazil (425.000 ton), Jerman (424.000 ton), Jepang (304.000 ton) dan Indonesia (268.000 ton).

Riset yang sama juga memperkirakan angka pertumbuhan rata-rata pasar ritel kopi di Indonesia akan meningkat sekitar 11.4% antara 2017 dan 2021, sekaligus menobatkan Indonesia sebagai negara yang pertumbuhan pasar ritel kopinya tertinggi di dunia. Indikator yang paling kasat mata adalah menjamurnya kedai-kedai kopi yang menyajikan specialty coffee di berbagai pelosok Indonesia dan dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan akan barista-barista berbakat. 

Yudistira menambahkan ICE 2019, seperti tahun-tahun sebelumnya, digelar di dua regional, Barat (Bandung) dan Timur (Makassar) untuk memberi kesempatan luas bagi seluruh barista di tanah air.

“Kompetisi kali ini berlangsung seru, terutama karena peserta-pesertanya yang hebat-hebat. Daya tarik lain diperlihatkan oleh para 'srikandi kopi' seperti Yessylia Violin dan Monika DJ. Zendrato yang sangat mendominasi kontestasi kali ini. Bagi yang ingin mendaftarkan diri untuk tahap eliminasi wilayah timur dapat mendaftarkan diri di website kami di www.indonesiacoffeeevents.com,” kata Yudistira menambahkan.

Para juara 1, 2, dan 3 dari Tahap Eliminasi Wilayah Barat dan Timur ini menurut Yudistira akan langsung mendapatkan tempat untuk bertanding di Kompetisi Nasional (Kuningan City, Jakarta, 22-24 Februari 2018).  Mereka yang meraih gelar juara 1 dari Tahap Eliminasi Wilayah Barat dan Timur akan langsung masuk ke babak semifinal tanpa mengikuti babak kualifikasi di Kompetisi Nasional, sementara 18 (delapan belas) kompetitor lain diambil dari peserta dengan skor tertinggi dari Tahap Eliminasi Wilayah Barat dan Timur.

Di babak final di Jakarta Februari mendatang, mereka yang meraih juara 1 Indonesia Brewers BC dan IBrC  akan dikirim ke World Barista Championship dan World Brewer Championship di Boston (11-14 April). Juara 1 ILAC dan ICTC dikirim ke World Latte Art Championship dan  dan World Cup Tester Championship di Berlin (8-10 Juni).

Pesatnya pertumbuhan kedai kopi di Indonesia juga meningkat dua kali lipat antara tahun 2012 dan 2016. Grup riset Euromonitor mencatat terdapat 1,025 specialty coffee outlet dan 1.083 chain-store coffee shop yang kebanyakan berada di Jakarta.

Riset oleh Mintel juga menunjukkan pertumbuhan single-serve coffee di Indonesia. Antara rentang waktu 2011-2016 saja, Indonesia telah menjadi negara dengan pertumbuhan konsumen tertinggi untuk kopi dalam kemasan termasuk kopi instan, kopi siap minum dan kopi di dalam pods atau kapsul.

Dengan mesin penyeduh kopi Unakaffe System, kopi yang dulu diracik secara manual dan membutuhkan waktu karena masih berbentuk biji dan baru digiling apabila akan diseduh, kini dapat disajikan secara praktis namun tetap mempertahankan presisi sehingga citarasanya tetap terjaga.

Berpegang komitmen dalam menyediakan kopi premium, Unakaffe System menyediakan varian kopi hitam yang berasal dari biji kopi pilihan yang dipanggang dengan sempurna untuk menghasilkan kopi yang berkualitas. Unakaffe System tersedia dalam dua varian yaitu Espresso dan Cafetiero. Espresso yang menggabungkan biji kopi pilihan arabika dan robusta, memiliki kepekatan lebih intens dan disarankan disajikan dalam ukuran 45ml. Sedangkan Cafetiero menggunakan 100% kopi Arabica, dengan intensitas kepekatan yang lebih ringan. Cafetiero cocok untuk diminum dalam ukuran lungo 150ml.