Hore! Bebas Tes untuk Pemudik Anak-anak

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Kamis, 21 April 2022 | 08:07 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 333


Jakarta, InfoPublik - Kabar baik itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi G Sadikin Senin lalu. Usai mengikuti rapat evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kantor Presiden Jakarta, ia mengabarkan Presiden Joko Widodo memutuskan memberi kelonggaran pada anak-anak di bawah 18 tahun yang akan diajak mudik.

Anak-anak itu nanti tidak perlu melakukan tes Covid-19 walau belum mendapat vaksin booster. Namun mereka mesti sudah mendapat vaksin sebanyak dua kali.

"Ini hadiah dari beliau (Presiden) kepada anak-anak kita yang keluarganya mau menikmati mudik ini dengan lebih baik lagi," kata Menteri Budi, Senin (18/4/2021).

Syarat itu kemudian dituangkan dalam Surat Edaran Menteri Perhubungan (SE Menhub) Nomor 48 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi Udara pada Masa Pandemi Covid-19.

"PPDN (pelaku perjalanan dalam negeri) dengan usia 6-17 tahun dan telah menerima vaksin dosis kedua dikecualikan terhadap kewajiban menunjukkan hasil negatif rapid test antigen, namun wajib melampirkan kartu/sertifikat vaksin dosis kedua," demikian bunyi aturan itu.

Ketentuan ini mulai berlaku pada 19 April 2022. Di luar ketentuan tambahan itu, perjalanan menggunakan moda transportasi udara masih mengacu pada SE Menhub Nomor 36 Tahun 2022.

Berdasar data Kementerian Kesehatan per 8 Maret 2022, jumlah anak usia 6-11 tahun yang sudah divaksin COVID-19 dosis lengkap mencapai 12 juta orang. Jumlah itu setara 45,77% dari target 26,4 juta anak. Sementara 18,83 juta anak atau 71,34% telah menerima vaksin dosis pertama.

Jumlah Pemudik
Pada mudik 2022 ini terjadi kenaikan tingkat mudik yang sangat tinggi yakni mencapai 40 persen, jika dibandingkan dengan tahun 2019. Diperkirakan akan ada 23 juta mobil dan 17 juta motor yang akan digunakan para pemudik pulang kampung.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menilai, dengan kenaikan 40 persen tersebut, potensi kemacetan sangat tinggi. Karenanya, Kementerian Perhubungan melakukan simulasi dengan 4 rekayasa mencakup ganjil genap, one way, contraflow, dan tidak memperbolehkan truk tiga sumbu melintas.

Berdasarkan hasil survei Kemenhub awal April 2022, pada minggu pertama terdapat 55 juta orang yang mudik. Pada pekan berikutnya diperkirakan ada 79,4 juta orang yang di antaranya 13 juta berasal dari Jabodetabek.

Provinsi tujuan yang paling dominan dituju para pemudik yakni Jawa Tengah sebanyak 23,5 juta, Jawa Timur sebanyak 16,8 juta dan Jawa Barat sebanyak 14,7 juta.

Untuk menghindari kemacetan, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mengimbau agar para pemudik mengatur waktu pulang kampungnya. Kata Jokowi, jika bisa masyarakat menghindari puncak arus mudik pada 28, 29 dan 30 April 2022.

(Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 pada seorang anak saat acara Wisata Vaksin COVID-19 untuk siswa TK dan SD di kawasan Sumber Wangi Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/4/2022). Vaksinasi massal COVID-19 bagi siswa TK dan SD tersebut sebagai upaya percepatan vaksinasi dengan target pada perayaan Hari Raya Idu Fitri mendatang seluruh siswa TK dan SD di kota tersebut sudah mendapatkan vaksinasi lengkap sehingga ketika berkumpul dengan famili dari luar kota sudah memiliki kekebalan terhadap penularan COVID-19. ANTARA FOTO/Siswowidodo/aww.)