Teka-teki "Tamu" Afrika Selatan di Wisma Atlet

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Jumat, 17 Desember 2021 | 10:02 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 375


Jakarta, InfoPublik - Informasi yang disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin itu cukup mengejutkan. Satu kasus virus korona varian Omicron atau B.1.1.529 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu sudah masuk Indonesia. Ini merupakan kasus varian Omicron pertama yang ditemukan di Indonesia.

Satu kasus yang positif varian Omicron itu ditemukan pada salah satu petugas kebersihan di Rumah Sakit Wisma Atlet. Cerita temuan ini bermula, saat tiga orang petugas kebersihan terpapar COVID-19 tanpa gejala.

"Tiga orang pekerja kebersihan itu dites pada 8 Desember lalu. Hasilnya positif (COVID-19). Kemudian, pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (16/12/2021).

Hasil tes dari Balitbangkes cukup mengejutkan. Keluar pada 15 Desember 2021, hasil tesnya, kata Budi, satu dari tiga orang dipastikan terpapar varian virus dari Afrika Selatan. Sedangkan dua lainnya tidak. Saat ini, ketiga orang itu menjalani karantina di Wisma Atlet.

Temuan ini juga langsung mendapat respons Presiden Joko Widodo. Kehadiran Omicron memang tidak bisa dihindari lantaran varian tersebut memiliki karakter menular dengan cepat. Untuk itu, perlu upaya bersama agar Omicron tidak meluas di Tanah Air. "Jangan sampai terjadi penularan lokal," kata Jokowi dalam keterangannya di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (16/12).

Agar virus COVID-19 varian Omicron tidak menyebar ke luar dari RS Wisma Atlet, pemerintah memutuskan mengunci penuh/lockdown wisma itu.

Dengan ditemukannya kasus varian itu, pemerintah juga terus memantau kondisi dan mengevaluasi status PPKM, apakah akan tetap atau akan ada perubahan status.

Varian Omicron saat ini sudah menyebar di 77 negara. Dengan ditemukannya kasus di Tanah Air, Indonesia menjadi negara ke-78 yang terpapar varian ini.

Agar tidak bertambah, Jokowi juga meminta warga dan pejabat untuk tidak berpergian ke luar negeri. "Saya minta warga dan pejabat negara untuk menahan diri tidak berpergian ke luar negeri paling tidak sampai situasi mereda," kata Jokowi.

Hal yang sama juga juga diungkapkan Menteri Budi. Meski begitu Budi meminta agar masyarakat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Di Inggris yang tadinya 10 per hari, naik 100 per hari dan sekarang sudah 70 ribu per hari, lebih tinggi dari puncaknya kasus yang terjadi di Indonesia pada Juli," kata Budi.

Yang menjadi teka-teki, dari mana petugas kebersihan itu terpapar. Sebab, biasanya mereka yang terpapar itu adalah mereka yang pernah bepergian ke luar negeri atau ke negara yang memang sudah terjangkit varian itu. Sementara petugas kebersihan itu sama sekali tak pernah melancong ke luar negeri.

Selain menemukan kasus pertama varian Omicron, pihaknya juga mendeteksi ada lima kasus COVID-19 yang probable atau kemungkinan berasal dari varian Omicron. "Jadi belum pasti Omicron tapi karena kita melakukan tes PCR dengan spesifikasi yang khusus istilahnya SGTF," kata Budi

Lima kasus itu dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris dan tiga orang warga Tiongkok yang datang ke Manado.

Untuk dua WNI yang probable itu saat ini sedang menjalani isolasi terpusat di RSDC Wisma Atlet. Sedangkan tiga warga Tiongkok sedang diisolasi di Manado.

Untuk kelima orang itu pihaknya sedang melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) di Balitbangkes Kemenkes.

(Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendengarkan pandangan anggota DPR saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/11/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.)