Status Siaga Empat Gunung Berapi

:


Oleh Fajar Wahyu Hermawan, Senin, 6 Desember 2021 | 06:37 WIB - Redaktur: DT Waluyo - 876


Jakarta, InfoPublik - Di Desa Supiturang, Kecamatan Candipuro, Lumajang, suara dentuman dan gemuruh itu terdengar jelas. Asap membumbung tinggi. Suasana gelap gulita. Sejumlah warga lari berhamburan di tengah hujan disertai abu, Sabtu (4/12/2021) sore itu.

Sambil menyebut nama Tuhan, mereka berlari sekencang-kencangnya. Ada juga yang mengendarai motor. Juga ada yang menunggang mobil. Jalanan
padat. Mereka mencari titik yang aman.

Sabtu sore itu, Gunung Semeru erupsi. Ini bukan erupsi pertama. Dalam catatan sejarah, erupsi pertama Semeru terjadi pada 1818. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) (https://bnpb.go.id), Indonesia memiliki 127 gunung api aktif. Ke-127 itu terbentang dari ujung barat hingga timur Indonesia.

Karena dikepung gunung, Indonesia dikenal dengan sebutan ring of fire. Dengan kepungan gunung itu, wilayah Indonesia memiliki potensi ancaman bahaya letusan.

Dari ratusan gunung itu, empat gunung bertatus siaga (level III). Keempat gunung itu yakni:
1. Gunung Sinabung-Sumatera Utara
2. Gunung Merapi-Yogyakarta dan Jawa Tengah
3. Gunung Ili Lewotolok-NTT
4. Gunung Karangetang-Sulawesi Utara

Sementara ada 17 gunung berstatus waspada (level III). Ke-17 gunung itu yakni:
1. Gunung Semeru-Jawa Timur
2. Gunung Raung-Jawa Timur
3. Gunung Anak Krakatau-Lampung
4. Gunung Dukono-Maluku Utara
5. Gunung Agung-Bali
6. Gunung Banda Api-Maluku
7. Gunung Bromo-Jawa Timur
8. Gunung Gamalama-Maluku Utara
9. Gunung Gamkonara-Maluku Utara
10. Gunung Ibu-Maluku Utara
11. Gunung Kerinci-Jambi dan Sumatera Barat
12. Gunung Lokon-Sulawesi Utara
13. Gunung Marapi-Sumatera Barat
14. Gunung Rinjani-NTB
15. Gunung Rokatenda-NTT
16. Gunung Sangeangapi-NTB
17. Gunung Soputan-Sulawesi Utara

Dalam pengamatan PVMBG, Minggu (5/12/2021) Gunung Ili Lewotolok-NTT, di daerah itu sempat terjadi beberapa kali gempa. Karena ada aktivitas kegempaan, PVMBG meminta masyarakat atau wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak/kawah G. Ili Lewotolok.

PVMBG juga meminta agar masyarakat Desa Jontona, NTT, selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.

Sedangkan di Semeru, PVMBG pada Minggu (5/12/2021) mencatat erupsi masih terjadi pada pukul 10.08. Namun visual letusan tak sedahsyat Sabtu lalu.

Karena masih terjadi aktivitas, PVMBG meminta masyarakat tidak mendekat hingga radius 5 km dari puncak gunung.

PVMBG juga meminta masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

Selain Semeru dan Gunung Ili Lewotolok, PVMBG juga mencatat adanya sejumlah aktivitas di sejumlah gunung lainnya.

(Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas terlihat dari Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat mewaspadai potensi awan panas dan lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru terutama di aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras.)