Hari Ibu Memotivasi Perempuan Lebih Berdaya

:


Oleh R Nuraini, Senin, 23 Desember 2019 | 08:42 WIB - Redaktur: Admin - 171


JPP, SEMARANG - Pemerintah Pusat menggelar acara Puncak Peringatan Hari Ibu ke-91 Tahun 2019 di Semarang, Jawa Tengah. Acara dihadiri Ibu Hj Wury Ma'ruf Amin, istri Wakil Presiden RI. Turut serta beberapa menteri kabinet kerja, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Muhadjir mengungkapkan bahwa Hari Ibu lahir dari sebuah pergerakan perempuan bangsa Indonesia. Pada masa memperjuangkan kemerdekaan, perempuan turut berperan dan memantapkan kedudukannya di dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Keterlibatan perempuan dalam proses pergerakan kemerdekaan dibuktikan melalui Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Presiden Soekarno kemudian meresmikan tanggal tersebut sebaga Hari Ibu melalui diterbitkannya Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959.

"Peringatan Hari Ibu adalah momentum untuk merenungkan peran perempuan dalam memperjuangan peranan dan kedudukannya yang menggambarkan semangat nasionalisme perempuan berdaya untuk menuju Indonesia maju," ujar Menko PMK.

Peringatan Hari Ibu ke-91 mengusung tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju. Untuk bisa mewujudkan Indonesia Maju seperti yang dicita-citakan bersama, perempuan tidak hanya perlu diberdayakan tetapi lebih dari itu penting untuk memuliakan perempuan. "Ini adalah pekerjaan kita semua. Kita harus betul-betul memuliakan perempuan, tidak sekadar memberdayakan tetapi mengagungkan perempuan," ucapnya.

Muhadjir menegaskan betapa strategis peran dan kedudukan perempuan. Dalam keluarga, perempuan mampu menjalankan peran ganda sebagai istri dan juga ibu, bahkan tidak sedikit yang ikut membantu menopang kebutuhan ekonomi dengan berkarir.

Perempuan adalah penentu masa depan generasi Indonesia. Perempuan adalah tiang negara yang apabila perempuannya kokoh, maka kokoh pula negara. Sebaliknya, apabila perempuannya rapuh, maka rapuhlah negara.

Menurutnya, saat ini pemerintah sedang fokus pada masalah stunting. Perempuan khususnya ibu memegang peranan penting dan bertanggung jawab untuk mencegah kelahiran bayi stunting sejak masih dalam kandungan hingga setelah melahirkan dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Angka stunting di Indonesia saat ini masih 27,6% atau sebanyak 3 dari 10 balita mengalami stunting.

"Masih banyak pekerjaan, terutama yang harus dilakukan ibu-ibu. Namun di samping itu, masalah kesetaraan harusterus diperjuangkan dengan memberikan ruang seluas-luasnya agar perempuan bisa menjalankan perannya," tandas Menko PMK.

Muhadjir berharap semua pihak terus berkomitmen menjalankan program-program pemberdayaan perempuan serta peningkatan kapasitas SDM. Dengan sinergi bersama pemerintah, upaya memajukan perempuan Indonesia diyakini akan lebih mudah terwujud.

Pada acara peringatan Hari Ibu ke-91, Kemenko PMK menjalankan fungsinya melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian secara intensif. Selain itu, juga memberikan pendampingan kepada KPPPA, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Semarang selaku penanggung jawab kegiatan peringatan Hari Ibu ke-91.

Peringatan Hari Ibu ke-91 dikemas dalam Pekan Perempuan Berdaya Indonesia Maju. Berbagai acara diadakan mulai dari Bincang Bintang, Vlog Festival Perempuan Berdaya, PP Pa Edu_Aksi, She_Nergi Kreasi, Perempuan Bahagia, Ekspos, Konferensi Pers, hingga Puncak Peringatan Hari Ibu ke-91.

Peringatan Hari Ibu ke-91 pun diselenggarakan berbagai organisasi masyarakat sipil, seperti Women Shine di Kota Tangerang Selatan, Paguyuban Pasundan, dan IBCWE melalui ragam bentuk kegiatan masing-masing. "Terakhir saya ucapkan Selamat Hari Ibu. Semoga upaya yang telah dilakukan semua pihak dalam rangka memperingati Hari Ibu dapat menginspirasi kaum ibu untuk menjadi lebih berdaya dalam menciptakan SDM unggul," pungkas Menko PMK. (pmk)