Pemerintah Fokus Bangun Konektivitas Menuju Indonesia Digital Nation

:


Oleh Berry, Kamis, 26 Desember 2019 | 08:28 WIB - Redaktur: Admin - 196


JPP, MANGGARAI - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate meresmikan pemasangan internet berkecepatan tinggi atau high throughput satellites (HTS) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kunjungan kerja ke lokasi tersebut merupakan kunjungan pertama Menkominfo sejak dilantik pada tanggal 23 Oktober 2019 lalu. "Kunjungan ini dilaksanakan guna melihat pemanfataan akses internet yang disediakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo," ujar Johnny di Kantor Kecamatan Kota Reo, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT, Jumat (20/12/2019).

Menkominfo menyatakan, pembangungan akses telekomunikasi merupakan bentuk sinergi antara BAKTI Kominfo dengan operator seluler. BAKTI sebagai salah satu satuan kerja di kementerian, bertugas untuk melengkapi infrastruktur telekomunikasi yang telah dibangun oleh penyedia jasa telekomunikasi di daerah-daerah 3T (tertinggal, terpencil dan terluar) dan perbatasan di Indonesia.

"Saya ingin melihat secara langsung pilot project 3T yang dirintis oleh Kominfo di Manggarai Raya. Saya ingin melihat secara fisiknya seperti apa," ujar Johnny.

Program pengembangan internet yang dikenal dengan sebutan "Tol Langit" itu dilaksanakan untuk mendekatkan masyarakat dengan dunia digital. "Sehingga, diharapkan dapat membentuk gerakan digitalisasi ini untuk mempertemukan petani, nelayan, peternak, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan pasar digital. Kita bergerak dari masyarakat yang offline ke online," jelas Johnny.

Menkominfo menuturkan, di Reo saat ini sudah terpasang internet dengan kecepatan 8 MBps. Ini salah satu titik internet tercepat di NTT. Tujuannya agar masyarakat Indonesia melek digital dan cerdas memilih informasi yang tepat. “Pakailah smartphone dengan sehat. Jangan pakai smartphone yang di dalamnya berisi berita sampah, hoaks, fitnah atau adu domba," ungkapnya.

Selanjutnya, Menkominfo menegaskan, Kementerian Kominfo berupaya untuk menghubungkan seluruh Indonesia. Hal itu selaras dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui aksesbilitas internet yang memadai bagi seluruh warga Indonesia.

"Itu artinya menghubungkan seluruh daerah Indonesia lewat jaringan telekomunikasi yang lebih cepat, lebih murah dan lebih luas jangkauannya. Itu yang ditugaskan Presiden Jokowi kepada saya sebagai Menkominfo," jelas Johnny.

Menkominfo menambahkan, Program Tol Langit ini sesuai arahan dari Presiden Jokowi agar masyarakat dapat mengambil bagian di dalam kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi (TIK).

Di Provinsi NTT, BAKTI telah menyediakan akses internet di 667 lokasi seperti di sekolah, puskesmas, BLK, Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Adapun lokasi Base Transceiver Station (BTS) di provinsi NTT yang sudah on air dan dibangun oleh BAKTI berjumlah 115 BTS. Seluruh BTS tersebut dan pembangunan baru di tahun 2020, akan dimigrasi dan menggunakan teknologi 4G.

Menurut Menkominfo, operator telekomunikasi harus meninggalkan layanan 2G dan 3G di pelosok-pelosok. Operator digital harus menekankan kemampuan aksws 4G di seluruh penjuru negeri. Layanan 2G merupakan teknologi lama, di mana keberadaannya waktu itu dihadirkan di wilayah-wilayah Indonesia dalam rangka pengembangan.

“Tapi, sekarang pada saat sudah bermigrasi ke 4G LTE, yang 2G, 3G, marilah pelan-pelan pindah ke 4G agar bisa mendorong kecepatan data, transmisi data di daerah-daerah, termasuk di Kabupaten Manggarai ini,” ulas Johnny.

Selain itu, terdapat Network Operation Center (NOC) Palapa Ring (backbone fiber optic) di 5 wilayah yaitu Waingapu, Sabu, Baa, Kupang dan Alor. Di akhir sambutannya, Menkominfo meminta seluruh perusahaan telekomunikasi agar terus membangun layanan akses internet di wilayah pelosok Indonesia.

“Saya minta kepada perusahaan seluler dan telekomunikasi untuk memastikan bahwa 2G, 3G, pelan-pelanlah mulai face out. Remote area, wilayah terluar, mari kita tempatkan 4G setidaknya di sana sebelum kita beranjak ke revolusi digital 5G,” pungkas Johnny. (kom/nbh)