[SIARAN PERS] BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Korban Dampak Erupsi Lewotobi Terpenuhi

: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi (Kanan), bersama Pj Bupati Flores Timur, Sulastri (tengah), dan Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan (kiri), di Posko Desa Bokang Wolomatang, Sabtu (23/11/2024). Foto: Agus Siswanto InfoPublik/IKP Kemkomdigi


Oleh Taofiq Rauf, Sabtu, 23 November 2024 | 22:05 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 89


Siaran Pers

Posko Komunikasi dan Informasi Erupsi Gunung Lewotobi

 Sabtu, 23 November 2024

 tenteng

BNPB Pastikan Kebutuhan Dasar Korban Dampak Erupsi Lewotobi Terpenuhi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa kebutuhan dasar dan logistik para korban dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpenuhi di semua titik posko. Hal ini mencakup penyediaan pangan, air bersih, pakaian, hunian sementara, fasilitas kesehatan, dan perlindungan bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, serta penyandang disabilitas.

"Kebutuhan dasar tercukupi. Perlindungan untuk kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan lanjut usia (lansia) juga menjadi prioritas kami," ujar Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan, di Posko Pengungsian Desa Bokang Wolomatang, Sabtu (23/11/2024).

Menurut Fajar, pencapaian ini hasil dari kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian RI (Polri), hingga relawan dan masyarakat.

"Kebutuhan dasar sudah aman sejak awal masa tanggap darurat, dan ke depan akan terus kita jaga, meskipun mungkin butuh penebalan logistik di beberapa titik," tambahnya.

Terkait lokasi pengungsian, Fajar memastikan bahwa keenam posko yang tersebar di wilayah Flores Timur berada di zona yang aman sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Geologi.

"Zona ini dipastikan aman dari ancaman bahaya erupsi Lewotobi. Keputusan penempatan posko juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat agar lebih diterima oleh warga," jelas Fajar.

BNPB menegaskan komitmennya untuk terus memberikan layanan dasar terbaik kepada para korban, sehingga mereka tetap merasa terlindungi dan kebutuhan dasarnya tercukupi selama di posko.

Sebelumnya saat dan tempat yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, juga telah memastikan jika kelompok rentan karena dampak bencana seperti anak-anak, perempuan dan lanjut usia (lansia) memperoleh perhatian lebih.

“Kami pastikan bisa aman dan nyaman dalam kondisi sulit ini, semua sehat serta memperoleh perlakuan yang semestinya. Banyak balita juga saya lihat sehat-sehat,” ujar Menteri PPPA.

Karena itu, baik Arifah maupun Fajar mengapresiasi seluruh pihak yang dinilai sukses berkolaborasi memberikan penanganan sebaik mungkin kepada seluruh korban.

Hingga 22 November 2024 pukul 20.00 WITA, data tanggap darurat mencatat jumlah korban dampak erupsi Gunung Lewotobi mencapai 12.962 jiwa. Dari jumlah tersebut, 5.599 jiwa tinggal di enam pos lapangan (poslap), sementara 7.363 jiwa lainnya secara mandiri berada di rumah warga atau keluarga.

Sejak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki terjadi pada 4 November 2024, tercatat sembilan korban meninggal dunia dan empat orang terluka yang saat ini menjalani perawatan di RSUD Larantuka. (Jhon/US/Taofiq Rauf)

***

Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur – Heronimus Lamawuran (Herry)  (081239311500).