Press Statement Menlu RI Pembebasan Sandera Kapal Naham 3 di Somalia, 24 Oktober 2016

:


Oleh Irvina Falah, Senin, 24 Oktober 2016 | 14:35 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 564


1. Pada Sabtu 22 Oktober 2016 sekitar pukul 13.00, telah berhasil dibebaskan 4 WNI ABK, yang di sandera di Somalia, sejak 26 Maret 2012. WNI ABK tersebut adalah:

     a. Sdr. Sudirman, (24 thn) asal Medan,

     b. Sdr. Supardi, (34 thn) asal Cirebon,

     c. Sdr.Adi Manurung, (32 thn) asal Medan,

     d. Sdr. Elson Pesireron, (32 thn) asal Ambon,

2. 4 ABK tersebut merupakan bagian dari 26 sandera yang dibebaskan. Mereka bekerja pada kapal Naham 3 yaitu kapal ikan Taiwan yang dioperasikan oleh perusahaan Oman.

3. Pada hari Minggu tanggal 23 Oktober, sekitar pukul 21.30 wib, keempat sandera dan 22 sandera lainnya telah mendarat di Bandara Nairobi.

4. Dubes RI Nairobi dan Tim Kemlu yang diketuai oleh Dir PWNI/BHI menjemput keempat sandera tersebut. Tim Kemlu telah berada di Nairobi sehari sebelum ketibaan sandera di Nairobi.

5. Kondisi kesehatan ke-4 sandera WNI secara umum sehat.

6. Menlu RI sudah berbicara langsung melalui telepon dengan salah satu sandera, Sudirman, kemarin malam pada sekitar pukul 21.45.

7. Rencana selanjutnya, tanggal 24 Oktober akan dilakukan pemeriksaan kesehatan. Diperkirakan akan diperlukan beberapa hari untuk proses pemulihan, sebelum ke-4 sandera WNI tersebut dipulangkan ke Indonesia.

8. Malam kemarin juga, pihak keluarga juga sudah diberitahu mengenai pembebasan sandera ini.

9. Sebagaimana diketahui, Kapal Naham 3 yang dibajak oleh perompak Somalia di sekitar perairan Seychelles pada 26 Maret 2012 tersebut memiliki 29 ABK.

a. 1 orang meninggal dunia pada saat terjadi pembajakan (yaitu kapten kapal).

b. Dua sandera lain meninggal karena sakit pada tahun 2014.

c. Dari dua yang meninggal tersebut, salah satu diantaranya adalah WNI a.n. Nasirin (34) asal Cirebon akibat sakit Malaria

10. Ke 26 ABK yang bebas tersebut berasal dari: Filipina, Indonesia, Kamboja, Taiwan, Tiongkok, dan Vietnam.

11. Dapat disampaikan bahwa Pada Januari 2015 Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menlu dan Kabin untuk mengintensifkan upaya pembebasan 4 sandera WNI yang telah disandera sejak tahun 2012.

- Keselamatan para sandera merupakan prioritas.

12. Pembebasan ini berhasil dilakukan setelah melalui proses yang sangat panjang.

- Pembicaraan dengan negara asal ABK dilakukan secara sangat intensif

- Pemerintah Indonesia juga melakukan koordinasi dan kerjasama dengan beberapa LSM dan organisasi nirlaba internasional, serta dengan dukungan dari PBB.

13. Kementerian Luar Negeri sejak 2 tahun ini telah juga melakukan koordinasi dengan pihak keluarga secara rutin.

- Menyampaikan perkembangan dan upaya yang dilakukan Pemerintah

14. Oleh karena itu, pihak keluarga telah mengetahui mengenai upaya yang terus dilakukan oleh Pemerintah dalam pembebasan para sandera.

- Keluarga mengerti berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses pembebasan.

15. Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih atas kerja sama serta dukungan semua pihak:

- Baik yang didalam negeri (terutama Kepala Badan Intelijen Negara)

- Maupun yang di luar negeri, yang melibatkan banyak sekali pihak, dalam upaya pembebasan para sandera ABK WNI tersebut

16. Terima kasih.