Presiden Jokowi: Produk Indonesia Harus Tembus Pasar Global

:


Oleh Irvina Falah, Rabu, 12 Oktober 2016 | 16:29 WIB - Redaktur: Irvina Falah - 582


Jakarta - Sejumlah pasar global banyak yang belum tersentuh oleh perdagangan Indonesia. Padahal, pasar-pasar tersebut menjanjikan peluang ekonomi dan perdagangan yang sangat besar bagi Indonesia. Oleh karenanya, Presiden Joko Widodo mendorong kementerian dan lembaga serta para pelaku usaha untuk berani mengakses pasar-pasar tersebut. Hal tersebut disampaikan Presiden saat memberikan keterangannya kepada para jurnalis usai meresmikan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 di Jakarta International Expo (JI-Expo) Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu, 12 Oktober 2016.

"Harus berani masuk ke pasar-pasar baru yang selama ini tidak pernah kita lihat, yang selama ini tidak pernah kita perhatikan. Misalnya, India dan pasar-pasar di Afrika yang penduduknya lebih dari 60 sampai 80 juta. Itu harus diperhatikan," terang Presiden.

Menurut Presiden, untuk saat ini, karakteristik produk-produk Indonesia sangatlah tepat bila mulai dipasarkan ke sejumlah negara di Afrika, dan negara lainnya seperti India dan Iran yang mana negara terakhir yang disebut mulai membuka diri terhadap perdagangan global. Jumlah penduduk yang sangat besar dan peluang yang tersedia di sana merupakan faktor utama bagi pemerintah untuk mendorong pemasaran ke negara-negara tersebut.

Namun demikian, tentunya pemerintah ingin agar produk-produk Indonesia dapat bersaing di pasar yang lebih luas lagi di dunia internasional. Untuk mencapai pasar-pasar tersebut, Presiden berpesan kepada para pelaku UKM untuk memperhatikan desain produk sehingga menambah nilai guna. Bila hal tersebut dilakukan, bukan tak mungkin produk-produk Indonesia dapat menjangkau pasar yang lebih besar lagi.

"Saya lihat tadi produk-produk dari kampung, dari daerah, dikirimi desainer dari sini. Mereka mengembangkan, misalnya bambu, bisa dibuat menjadi cup lampu, kemudian tas-tas yang dari pandan. Ini dikembangkan dengan desain yang baik. Kalau ini diteruskan, diberi sentuhan desain, produk kita akan meningkat kelasnya," ujar Presiden.

Selain soal desain, Presiden Joko Widodo juga menyarankan agar kemasan suatu produk diberikan perhatian khusus. Menurutnya, Indonesia telah memiliki banyak produk, namun sayangnya kemasan dari produk-produk tersebut tidak dibuat dengan baik sehingga gagal menarik perhatian pembeli.

"Ini harus mulai kita perhatikan. Menurut saya, desain dan kemasan ini penting sekali untuk kita bisa masuk ke pasar-pasar ekspor. Misalnya tadi saya lihat keripik pisang. Tadi mulai ada pembenahan di kemasan. Sudah bisa masuk ke Korea, sudah masuk ke Mesir. Ini yang kita perlukan," tambahnya.

Adapun terkait dengan promosi produk, Presiden memastikan bahwa mulai dengan saat ini pihaknya akan melakukan promosi secara besar-besaran. Promosi besar-besaran yang akan dilakukan tersebut tentunya membutuhkan sejumlah dana dan pengelolaan yang baik. Seorang jurnalis yang saat itu meliput keterangan Presiden sempat menanyakan perihal dana promosi tersebut. 

"Dulu ada 17 kementerian atau lembaga yang mempunyai dana promosi. Itu tidak terintegrasi sehingga tujuannya ke mana arahnya ke mana menjadi berceceran. Ini sudah mulai kita kumpulkan, jadi tidak bisa tersebar lagi. Nanti akan kelihatan. Fokus, konsentrasi, pasti bisa masuk ke pasar yang diinginkan," jawab Presiden sekaligus mengakhiri keterangannya.

Resmikan Pembukaan Trade Expo Indonesia 2016

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga secara resmi membuka penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) tahun 2016 di JI-Expo Kemayoran. Gelaran yang sampai dengan saat ini telah dilakukan sebanyak 31 kali tersebut sukses membangkitkan antusiasme masyarakat hingga sebanyak 1.100 pelaku usaha, baik kecil, menengah, maupun besar, turut berpartisipasi dalam gelaran tersebut.

"Antusiasme peserta sangat membanggakan. Sampai hari ini tercatat 1.100 peserta dari pelaku usaha nasional. Mulai dari UKM binaan, perusahaan swasta nasional, BUMN, BUMD, pemerintah daerah, hingga kementerian dan lembaga negara berpartisipasi dalam acara ini," terang Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat memberikan sambutannya.

Tak hanya dimeriahkan oleh partisipasi masyarakat dalam negeri, Menteri Perdagangan menyebut bahwa TEI kali ini juga dihadiri sebanyak 15.562 pembeli dari 120 negara. Bahkan, area pameran yang memiliki luas 50 ribu meter persegi disebutnya juga telah penuh terisi. 

Selain pameran produk-produk unggulan Indonesia, dalam TEI kali ini juga diselenggarakan berbagai rangkaian kegiatan seperti Trade Tourism and Investment Forum yang akan bertujuan untuk memberi informasi serta solusi kepada dunia usaha dan kalangan pemerintah mengenai strategi dalam menghadapi tantangan dan peluang perdagangan internasional. Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga direncanakan hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut. Di antaranya ialah Menteri Pariwisata, Kepala BKPM, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan juga Ketua Umum Kadin Indonesia. 

Tak ketinggalan, sejumlah menteri dan pimpinan lembaga lainnya juga direncanakan untuk turut berpartisipasi dalam talk show yang menurut rencana akan diselenggarakan pada tanggal 14 dan 15 Oktober 2016. Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif merupakan beberapa yang akan hadir dalam acara tersebut. Pada kesempatan tersebut, pembicara akan menyampaikan informasi mengenai kebijakan, peluang, dan strategi dari masing-masing instansi, serta isu teraktual yang terkait dengan peranan kementerian dan lembaga dalam peningkatan ekspor. 

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.


Jakarta, 12 Oktober 2016
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Bey Machmudin