Perempuan Aceh Harus Menjadi Sosok Malahayati Masa Kini

: (kiri) Cicit Laksamana Malahayati, Pocut Meurah Neneng Mahmidatul Hasanah di Media Center PON XXI Banda Aceh, Rabu (11/9/2024)/ Amiriyandi InfoPublik.


Oleh Jhon Rico, Rabu, 11 September 2024 | 13:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 131


Banda Aceh, InfoPublik - Tokoh Laksamana Keumalahayati atau Laksamana Malahayati yang berasal dari Aceh merupakan perempuan pertama di dunia yang mendapat posisi sebagai laksamana.

Tugas Keumalahayati sebagai laksamana adalah memimpin Angkatan Laut Kerajaan Aceh, utamanya dalam melawan bangsa asing seperti Portugis, Belanda, dan Inggris.

Laksamana Malahayati terkenal dengan pertempurannya melawan bangsa Portugis dan Belanda. Malahayati juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang tegas dan bijaksana, serta memiliki keberanian yang tak tertandingi di medan perang.

Hal ini diungkapkan Cicit Laksamana Malahayati, Pocut Meurah Neneng Mahmidatul Hasanah di Media Center PON XXI Banda Aceh, Rabu (11/9/2024).

"Keumalahayati adalah sosok wanita tangguh dan perkasa dijamanya," kata Pocut Meurah Neneng.

Namun demikian, jelas dia, keperkasaan tersebut bukan harus menjadi seperti laki- laki. Melainkan perempuan tangguh, amanah, dan jujur seperti jiwa Keumalahayati.

Laksamana Malahayati pun memiliki jiwa patriotisme yang sangat tinggi terhadap tanah air, yakni Aceh pada saat itu.

Ia pun berharap jiwa patriotisme dan keberanian Malahayati bisa menjadi teladan bagi perempuan di Tanah Air, khususnya di Aceh.

"Semoga perempuan- perempuan Aceh memiliki sifat yang lebih daripada beliau. Dijaman sekarang ini, mudah- mudahan jiwa patriotisme kita lebih tertanam dan bukan hanya sekedar di medan perang, melainkan di dunia pendidikan, sosial di tengah masyarakat dan sebagainya," kata dia.

Keumalahayati merupakan pendiri Inong Balee, pasukan perang pertama yang seluruh anggotanya adalah perempuan. Pasukan ini ditakuti oleh musuh di perairan pesisir Aceh Besar serta Selat Malaka.

Jumlah pasukan mencapai 2.000 orang. Mereka seluruhnya adalah para janda dari prajurit yang gugur kala bertempur melawan Portugis.

Berbekal kemampuan yang didapat ketika menimba ilmu di Mahad Baitul Maqdis, Malahayati melatih Inong Balee menjadi pasukan tempur.

Sultan Aceh kemudian mendaulatnya sebagai panglima armada laut alias laksamana dan merupakan perempuan pertama di dunia yang menyandang jabatan itu.

Sultan juga membekali pasukan Inong Balee dengan 100 unit kapal perang ukuran besar berkapasitas masing-masing 400 pasukan. Pasukan Inong Balee mulai dilibatkan dalam beberapa peperangan melawan Portugis dan Belanda.

Laksamana Keumalahayati dan pasukan Inong Balee telah menunggu dan bersiaga saat kapal Belanda sampai. Sultan memerintahkan Laksamana Keumalahayati mengusir dua kapal Belanda tersebut.

Pasukan Inong Balee berhasil menghancurkan dua kapal dagang itu. Dalam sebuah duel satu lawan satu di atas kapal musuh pada 11 September 1599, Laksamana Malahayati berhadapan dengan Cornelis de Houtman, penjelajah dan penjajah Belanda. Nyawa Cornelis pun melayang karena Keumalahayati

Bakal Dibuat Film

Keluarga Laksamana Malahayati pun akan bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI membuat film animasi tentang kisah pahlawan nasional asal Aceh Laksamana Malahayati.

"Film animasi ini akan bercerita tentang rasa patriotisme perjuangan Keumalahayati dalam mempertahankan tanah Aceh," kata Pocut Meurah Neneng.

Ia berharap film yang direncanakan selasai pada 2026 ini bisa menginspirasi jiwa patriotisme seluruh anak- anak muda di Indonesia.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Sabtu, 21 September 2024 | 18:12 WIB
Atlet Sumbar Raih Lima Emas di PON XXI, Bonus dan Pekerjaan Menanti
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Sabtu, 21 September 2024 | 05:31 WIB
Perjuangan Berat Badan Berbuah Emas: Kisah Inspiratif Nico di PON XXI
  • Oleh Wandi
  • Jumat, 20 September 2024 | 22:40 WIB
Keberhasilan PON XXI Aceh-Sumut Didukung Langkah Konkret PLN