Sandi Uno Ajak Pelaku Ekraf di Banda Aceh Berinovasi Manfaatkan Bahan Bekas jadi Produk Kreatif

: Menparekraf menghadiri kegiatan diskusi “Green Creative Aceh” bertema Sustainable Jewelry di Aula Mawardy Nurdin, Balai Kota, Banda Aceh, Senin (1/4/2024)


Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Selasa, 2 April 2024 | 12:54 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 257


Banda Aceh, InfoPublik – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Aceh untuk memanfaatkan momentum PON XXI Aceh-Sumut 2024 dengan menghadirkan inovasi produk yang bisa dijadikan oleh-oleh dari event nasional tersebut. Termasuk, inovasi produk daur ulang.

Hal itu disampaikan Menparekraf saat menghadiri kegiatan diskusi “Green Creative Aceh” bertema Sustainable Jewelry yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif, di Aula Mawardy Nurdin, Balai Kota, Banda Aceh, Senin (1/4/2024).

Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Banda Aceh, Fadhil, turut hadir melakukan diskusi bersama.

Pada kesempatan itu, Sandi Uno, memaparkan tentang manfaat mengolah bahan bekas pakai menjadi produk kreatif yang layak jual, termasuk dijadikan oleh-oleh atau suvenir PON XXI.

Menurut dia, memanfaatkan bahan bekas sebagai oleh-oleh itu harus diperbanyak, karena akan banyak tamu dan kontingen PON yang datang ke Aceh untuk menyaksikan langsung event akbar empat tahunan tersebut.

Lebih lanjut sosok yang akrab disapa Mas Menteri itu menyampaikan, sektor ekonomi kreatif menunjukkan resiliensi, fleksibilitas dan daya tahan di mana ekonomi kreatif juga mengajarkan untuk selalu berani, inovatif dan berpikir di luar kebiasaan.

“Artinya, para pelaku ekonomi kreatif harus inovatif untuk mengolah berbagai bahan daur ulang menjadi produk yang kompetitif, karena bahan baku dari bahan bekas pakai terus meningkat, terutama di bulan suci Ramadan,” tuturnya.

Oleh karena itu, Sandi mengajak pelaku ekraf di Bumi Serambi Makkah untuk terus berinovasi menghasilkan produk yang jadi permintaan pasar yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku ekonomi kreatif.

Sementara itu, Mewakili Pj Wali Kota Banda Aceh, Fadhil dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini menandai langkah maju dalam mengembangkan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Sustainable jewelry adalah konsep yang sangat relevan dalam konteks saat ini, di mana kita semakin menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sumber daya alam dengan bijak,” katanya.

Menurut dia, melalui pengelolaan dan pemanfaatan, bahan bekas pakai atau zero waste material bisa disulap menjadi produk kreatif bernilai jual.

“Kita tidak hanya mengurangi limbah dan polusi lingkungan, tetapi juga menciptakan nilai ekonomis baru bagi pelaku ekonomi kreatif kita,” jelasnya.

Tak lupa, dia mengucapkan terima kasih atas kehadiran rombongan Kemenparekraf dalam rangkaian kunjungan ke Banda Aceh.

“Ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam mendukung dan mempromosikan pengembangan ekonomi kreatif di daerah Aceh,” jelasnya. (MC Banda Aceh/CM)