- Oleh MC KOTA BANDA ACEH
- Sabtu, 23 November 2024 | 21:03 WIB
:
Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Kamis, 18 Juli 2024 | 11:29 WIB - Redaktur: Juli - 170
Banda Aceh, InfoPublik – Untuk pertama kalinya setelah dilantik sebagai Pj Wali Kota Banda Aceh, Ade Surya memimpin rapat koordinasi SKPK Banda Aceh, di Balee Keurukon, Balai Kota Banda Aceh, Rabu (17/7/2024).
Membuka pertemuan, Sekdako Banda Aceh Amiruddin memperkenalkan seluruh Kepala OPD dan pejabat teras di lingkungan Pemko Banda Aceh kepada pj wali kota yang baru. Selanjutnya Ade Surya memaparkan secara garis besar “visi” pemerintahannya.
Kepada jajaran pemerintahannya, Ade mengaku sudah terbiasa bekerja di dinas teknis dan melakoni komunikasi yang tidak begitu formal. “Jadi bapak-ibu saya harapkan jangan tegang, santai. Semua hal bisa disampaikan ke saya,” ujarnya.
Mengulang arahan mendagri, ia menjelaskan SK pengangkatannya sebagai pj wali kota sampai dengan terpilih dan dilantiknya kepala daerah definitif. “Bisa sampai Januari, Februari, Maret (2025), atau lebih kalau ada sengketa, namun tentu hal tersebut tidak kita harapkan," ungkqpnya.
Terkait dengan penunjukkan dirinya selaku pj wali kota oleh mendagri, Ade mengatakan sudah mengantongi persetujuan presiden dan sebelumnya juga telah dimintai pendapat dari gubernur dan dewan. “Kewenangannya hampir penuh (dibanding kepala daerah definitif), hanya saja bukan langsung dipilih oleh rakyat.”
“Saya penugasannya oleh menteri, kita satu rumah, sama-sama ASN, dan tidak ada beban politik. Harusnya, pemerintahan kita bisa berjalan dengan lebih baik,” ujarnya lagi.
Ade pun tak menampik jika di lingkungan Pemko Banda Aceh memiliki banyak senior, saudara, dan kerabat dekat lainnya. Namun ia meningatkan semuanya sama berasaskan profesionalitas. “Kita semua satu, menjalankan pemerintahan kota ini. Mudah-mudahan dengan baik sampai terpilihnya wali kota yang baru," katanya.
Menurutnya, dalam mengurus pemko, 80 persen wilayahnya koordinasi dengan kementerian dan provinsi. “Selebihnya kita fokus pada pelayanan publik, rumah sakit, pasar, kebersihan, dan pelayanan dasar lainnya. “(Koordinasi) dengan provinsi, insyaallah bisa lebih mudah karena saya orang pemprov," katanya.
Kemudian ia menekankan beberapa poin penting yang perlu diselesaikan dalam waktu dekat. Kepada baperida ia menginstruksikan agar segera merampungkan RPJM teknokratik yang menjadi acuan bagi calon kepala derah ke depan dalam mennyusun visi misi.
“Untuk teknisnya yang paling tahu dinas. Untuk itu masing-masing dinas kasih masukan ke baperida, apa yang harus kita lakukan dalam lima tahun ke depan. Harapan saya ini bisa segera disusun sehingga Banda Aceh mempunyai RPJM teknokratik tanpa ada muatan politis,” ujarnya.
Ade juga mengingatkan tugas besar bersama untuk menyukseskan pilkada serentak pada November mendatang. “Dari beberapa calon kandidat wali kota yang sudah deklarasi, saya kenal semuanya. Kita masing-masing tentu punya kedekatan emosional dengan salah satu di antaranya," ujarnya.
Lanjut dia, di dalam hati kita sudah ada pilihan boleh-boleh saja saja, tapi ingat selaku ASN harus netral, tidak berkampanye dan ikut berpolitik praktis. "Karena kita terikat dengan aturan yang berlaku bagi semua ASN di Indonesia,” ujar Ade.
PON XXI yang sudah di depan mata, turut menjadi atensi Ade Surya. Pasalnya, dari 10 kabupaten/kota tuan rumah di Aceh, 75 persen venue-nya berada di Banda Aceh. “Venue paling banyak di Banda Aceh dengan 33 cabang olahraga.”
“Jadi nanti kalau ada yang kurang, bukan provinsi yang disalahkan, tapi kota kita. Oleh sebabnya mari kita persiapkan dengan baik sarana/prasarana penyelenggaraan PON yang menjadi wewenang kita, mulai dari kebersihan, sektor pariwisata, perizinan, perhotelan, dan UMKM kita,” ujarnya.
Ia juga berencana mengeluarkan surat edaran bagi pengusaha/pemilik toko untuk mempercantik tempat usahanya. “Toko-toko di cat ulang, neon box dan kanopi yang rusak diperbaiki. PKL juga secara soft akan terus kita tertibkan. Perusahaan-perusahaan dengan dana CSR-nya juga akan kita ajak untuk ikut mempromosikan PON.”
Secara pribadi, pria yang menamatkan TK, SD, SMP, SMA, hingga S1 di Banda Aceh ini, berkeinginan agar ibu kota provinsi menjadi lebih baik. “Saya ingin membuat kota ini lebih keren dan menjadi ikon provinsi bahkan nasional. Apa yang sudah bagus akan kita pertahankan dan tingkatkan. Insyaallah dengan dukungan bapak-ibu, bisa kita wujudkan bersama,” ujarnya.