Media Diminta Pertahankan Profesionalisme dalam Meliput Pemilu 2024

: Wamenkominfo Nezar Patria, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dan Kepala Departemen Politik & Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes dalam Forum Medan Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema Dewasa Berdemokrasi Pada Pemilu 2024 di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta (Zoom/YouTube FMB9)


Oleh Wahyu Sudoyo, Selasa, 30 Januari 2024 | 07:32 WIB - Redaktur: Untung S - 136


Jakarta, InfoPublik – Media massa cetak dan elektronik diharapkan mempertahankan profesionalismenya dalam meliput berbagai kegiatan terkait Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Demikian dikatakan Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam Forum Medan Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema Dewasa Berdemokrasi Pada Pemilu 2024 di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, pada Senin (29/1/2024).

“Tentu saja kominfo mengharapkan media bisa mempertahankan profesionalismenya dalam meliput Pemilu 2024,” kata Nezar Patria.

Menurut Wamenkominfo, media bisa melakukan liputan-liputan yang lebih berkualitas, mencerdaskan sekaligus memberikan efek positif untuk masyarakat.

Dengan demikian, media akan membantu masyarakat untuk membuat pilihan-pilihan melalui gambaran dan penilaian obyektif dari berita yang disampaikan terhadap para kandidat baik di legislatif maupun pemilihan presiden (Pilpres).

“Media bisa memberikan satu gambar dan bagaimana melakukan penilaian terhadap kandidat-kandidat untuk legislatif maupun di Pilpres dalam konteks cover both side itu dan cerdas dalam memilih,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mendorong media untuk meningkatkan partisipasi publik agar menggunakan hak pilihnya dalam pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang.

Selain itu media diharapkan bisa memberikan lebih banyak edukasi ke masyarkat terkait dengan calon anggota legislatif baik di tingkat kabupaten atau kota maupun di tingkat pusat atau Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

“Karena media ini porsinya kok capres-capres doang gitu. Kami merasa integritas mereka juga perlu publik tahu, kapasitas mereka publik juga perlu tahu. Saya khawatir ya dengan banyaknya pilihan gitu lalu media juga minim memberitakan soal mereka, padahal merekalah yang akan mewakili semua konsentrasi jadi mumpung masih ada waktu,” jelas Ninik Rahayu.

Sedangkan Kepala Departemen Politik & Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, berpendapat media berperan sangat penting dalam menentukan wajah demokrasi Indonesia ke depan, apakah akan menjadi negara demokratis atau tidak.

Oleh karena itu, media massa diminta untuk selalu menyajikan informasi Pemilu 2024 yang seimbang dengan menjaga integritas para awak jurnalisnya ketika bertugas di lapangan.

“Karena informasi itu adalah hak-hak publik, kami berharap media massa (atau) para awak jurnalis juga terus memastikan pemberian informasi yang berimbang dan berkualitas,” tandas Arya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV SUMATERA BARAT
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 19:20 WIB
Partisipasi Pemilih Sumbar Masih Dibawah Target Nasional, KPU Kenalkan Maskot Sicaro
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Sabtu, 18 Mei 2024 | 23:22 WIB
Menkominfo: Persiapan World Water Forum ke-10 di Bali sudah Mantab
  • Oleh MC KAB GAYO LUES
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 11:36 WIB
Ketua KIP Gayo Lues Imbau Masyarakat Gunakan Hak Pilihnya pada Pilkada 2024
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 21:12 WIB
MK Gelar Sidang Lanjutan PHPU Legislatif Sulut 2024
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 21:11 WIB
MK Gelar Sidang Lanjutan terhadap Lima Perkara PHPU Legislatif Sulteng
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 21:11 WIB
MK Gelar Sidang Lanjutan Tiga PHPU Legislatif Lampung 2024
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 14 Mei 2024 | 09:16 WIB
MK Gelar Sidang Lanjutan PHPU Legislatif Papua Selatan 2024