Kamis, 17 April 2025 8:42:48

Perubahan Pola Makan, Kasus Diare Meningkat Pasca Libur Lebaran

: Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. (foto Dok)


Oleh MC PROV GORONTALO, Minggu, 13 April 2025 | 16:21 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 133


Kota Gorontalo, InfoPublik – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo melaporkan peningkatan signifikan kasus diare yang menyebabkan lonjakan pasien masuk rumah sakit pasca libur Lebaran.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, Kamis (10/4/2025).

Berdasarkan data dari Sistem Kewaspadaan Dini Respon (SKDR), Kota Gorontalo mencatatkan jumlah kasus tertinggi dengan 17 pasien yang harus dirawat di rumah sakit pada minggu ke-13 dan 38 kasus pada minggu ke-14.

Selain Kota Gorontalo yang menjadi episentrum, Bone Bolango menyusul dengan 2 kasus pada minggu ke-13 dan minggu ke-14 sebanyak 8 pasien dirawat akibat diare. Pohuwato serta Boalemo masing-masing mencatatkan 7 kasus pada minggu ke-13 dan 8 pasien yang memerlukan rawat inap minggu ke-14.

Sementara itu, Kabupaten Gorontalo pada minggu ke-13 melaporkan 5 kasus dan pada minggu ke-14 sebanyak 7 kasus yang dirawat dan Gorontalo Utara menunjukkan angka yang relatif lebih rendah yaitu 2 kasus pada minggu ke-14 dan minggu ke-13 tidak ada pasien masuk rumah sakit akibat diare.

Secara keseluruhan, minggu ke-13 terdapat 38 kasus dan minggu ke-14 sebanyak 71 kasus diare yang tercatat di rawat di rumah sakit yang ada diseluruh kabupaten/kota, dengan tren peningkatan tertinggi terjadi pada Minggu ke-14.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, menduga perubahan pola makan dan kurangnya kebersihan lingkungan setelah perayaan Lebaran menjadi faktor utama pemicu peningkatan kasus diare ini. Meskipun demikian, Anang menyatakan bahwa penyebab pastinya masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.

Menyikapi situasi ini, Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk segera membawa anggota keluarga, terutama anak-anak, ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala diare seperti buang air besar cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari.

Selain itu, masyarakat juga diingatkan akan pentingnya menjaga kebersihan makanan dan minuman disetiap pegolahan baik dari tahap pemilihan bahan baku hingga tahap penyajian makanan/minuman serta membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun.

Sebagai langkah antisipasi penyebaran kasus diare lebih lanjut, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo akan memperkuat pemantauan di wilayah-wilayah yang dianggap rawan, terutama di Kota Gorontalo dan Bone Bolango.

“Upaya peningkatan edukasi mengenai pencegahan diare juga akan digencarkan melalui berbagai media lokal,” ujar Anang.

Anang juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat agar tidak terjadi komplikasi serius akibat diare. Dengan upaya pencegahan dan deteksi dini yang optimal, Dinkes Gorontalo berharap dapat menekan angka penyebaran kasus diare di masa mendatang. (mcgorontaloprov/lani/nangsih/nancy)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 17 April 2025 | 13:44 WIB
Gubernur Gorontalo dan Ketua MPR RI Pembangunan Gorontalo
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 17 April 2025 | 05:28 WIB
Kunker ke Jakarta, Pemprov Gorontalo Fokuskan Peningkatan Layanan
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 16 April 2025 | 13:24 WIB
Kasus Tetanus Neonatorum di Gorontalo, Dinkes Gorontalo Ambil Langkah Cepat