Lebih dari Bantuan, Dukungan Emosional Jadi Kunci Kemandirian Disabilitas

Lumajang, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung penyandang disabilitas dengan memberikan perhatian khusus bagi mereka yang membutuhkan.

Melalui program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) 2025 tahap pertama, tiga warga di Kecamatan Sumbersuko menerima bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang disalurkan melalui Bank Jatim, Selasa (18/3/2025).

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, Ny. Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma (Mbak Dewi) turut hadir dalam penyerahan bantuan tersebut. Ia menegaskan bahwa kepedulian terhadap penyandang disabilitas bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat dan keluarga sebagai ekosistem pendukung utama.

“Kehadiran keluarga sangat penting bagi penyandang disabilitas. Selain bantuan materiil, dukungan emosional dan sosial dari keluarga serta lingkungan sekitar juga sangat berperan dalam membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih mandiri,” ungkapnya.

Bantuan yang diberikan mencakup dana ASPD sebesar Rp900 ribu per penerima setiap tiga bulan, serta bingkisan sembako dari Dinas Sosial PPPA Kabupaten Lumajang. Tiga warga penerima manfaat dalam program ini adalah:

• Winda Cintya Setyaningrum (13 tahun) – Dusun Krajan Wetan RT 13 RW 02
• Bayu Angga (32 tahun) – Dusun Jurang Dawir RT 25 RW 04
• Anik Nurmutmainah (31 tahun) – Dusun Jumbatan RT 27 RW 05

Selain memberikan bantuan, Pemkab Lumajang juga memastikan keberlanjutan perhatian kepada kelompok rentan ini dengan melakukan monitoring berkala. Dewi Natalia berharap agar program serupa dapat terus berjalan dan ditingkatkan agar semakin banyak penyandang disabilitas yang mendapatkan manfaat.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Lumajang, kami mengapresiasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan Dinas Sosial PPPA Kabupaten Lumajang atas kolaborasi nyata dalam mendukung kesejahteraan penyandang disabilitas,” tambahnya.

Dukungan bagi penyandang disabilitas di Lumajang diharapkan tidak hanya berhenti pada bantuan sosial, tetapi juga mencakup peningkatan aksesibilitas, pendidikan inklusif, serta pemberdayaan ekonomi agar mereka dapat berdaya dan mandiri. (MC Kab. Lumajang/Aj/An-m)