: Sejumlah anggota Komunitas Kain Kebaya Indonesia Batang merayakan Hari Ibu dengan menggelar lomba berbusana kebaya, di Rumah Makan Kartika Sari, Tegalsari, Kabupaten Batang.
Oleh MC KAB BATANG, Senin, 23 Desember 2024 | 13:04 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 187
Batang, InfoPublik – Kaum ibu di Batang diharapkan terus menggali potensi yang ada dalam dirinya, sehingga menjadi pribadi yang hebat dan mampu menginspirasi putra-putrinya dan juga lingkungannya.
Hal itu diungkapkan Penasehat dan Pembina Komunitas Kain Kebaya Indonesia (KKI) Batang Sri Wulandari dalam seminar Hari Ibu ke-96 dengan tema ‘Ibu Hebat dan Inspiratif’ di Tegalsari, Kabupaten Batang, Minggu (22/12/2024).
“Terus menggali potensi diri. Sehingga kebermanfaatannya lebih bisa dirasakan lingkungan sekitar,” ujar Sri. Lewat kegiatan seminar tersebut Komunitas KKI katanya, berupaya untuk mengedukasi para ibu agar lebih intens menjadi pribadi yang hebat dan mampu menginspirasi lingkungannya.
Selain seminar, peringatan hari ibu juga diramaikan dengan event lomba berbusana kebaya. Serta digelar pula bazar makanan tradisional, yang hasil penjualannya akan disumbangkan kepada masyarakat kurang mampu di Kabupaten Batang.
KKI Batang mengatakan, lomba berbusana kebaya ini diikuti para anggota KKI, sebagai wujud pelestarian terhadap kebaya sebagai busana nasional. “Bagi kaum ibu di era modern, tetap bisa mengenakan kebaya, yang dikombinasi agar lebih menarik dan cocok dikenakan di segala momen,” kata Sri.
Sementara itu, perancang busana yang akrab disapa Wulan Vellea itu menegaskan, tujuan lomba tersebut untuk membiasakan agar kebaya makin akrab di keseharian kaum ibu Kabupaten Batang.
“Biar tidak tergerus oleh model-model fesyen gaun pesta atau baju konsep lainnya. Sekaligus ikut menjunjung budaya Indonesia, agar bisa jadi tren fesyen yang lebih kekinian,” jelasnya.
Sebagai penggagas digelarnya bazar makanan tradisional, Ketua Komunitas KKI Batang Sri Handayani juga menekankan pentingnya melestarikan makanan tradisional dengan terus dikenalkan kepada generasi muda.
“Ini penting, apalagi makanan tradisional kita mengandung gizi yang baik bagi anak-anak,” ujar dia. (MC Batang, Jateng.Heri/Sri Rahayu)