Sekda Provinsi Gorontalo Tutup Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV

Bone Bolango InfoPublik – Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan IV Provinsi Gorontalo merupakan upaya untuk menyiapkan pemimpin masa depan yang siap berperan dalam transformasi birokrasi dan pembangunan.

Pelatihan ini sejalan dengan upaya membentuk sosok aparatur sipil negara yang professional melalui pengembangan kompetensi yang salah satunya melalui pelatihan manajerial. Pelatihan ini juga merupakan salah satu metode untuk memfasiltiasi kesenjangan antara kemampuan riil aparatur dengan kompetensi jabatan yang dipersyaratkan.

Hal ini disampaikan oleh Sofian Ibrahim, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, pada penutupan pelatihan kepemimpinan administrator angkatan IV, Jumat (20/12/2024). Kegiatan ini mengusung tema pemimpin transformasional untuk gorontalo hijau yang berdaya saing menuju indonesia maju.

“Kami mengapresiasi Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Gorontalo yang telah bekerja sama dalam menyelenggarakan kegiatan penting ini,” kata Sofian.

Sofian menjelaskan bahwa pejabat administrator memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam suatu organisasi perangkat daerah, karena memiliki peranan dalam memimpin bawahan dan seluruh pemangku kepentingan strategis untuk melaksanakan dan menjabarkan program kegiatan unit kerja secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran daerah yang telah ditetapkan.

Dalam menghadapi daya saing global pemimpin membutuhkan kompetensi yang mencakup aspek strategis, personal, interpersonal dan teknis.  Seorang pemimpin harus mampu memahami tren global, mampu beradaptasi dan berpikir kritis, serta menemukan solusi inovatif.

“Inovasi sangat dibutuhkan dalam memecahkan permasalahan pada kinerja organisasi yang belum maksimal. Melalui aksi perubahan yang dibuat adalah sangat penting bagi pejabat administrator karena dapat menjadi katalisator untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan, pelayanan publik dan aktivitas kerja diberbagai level administrasi,” ujar Sofian.

Ia menjelaskan aksi perubahan pada tataran implementasi bisa menjawab tantangan zaman, mendorong good governance, mengubah mindset birokrasi, menguatkan daya saing daerah atau organisasi. Keberlanjutan dan kesinambungan aksi perubahan yang memuat berbagai inovasi harus tetap dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

Pejabat administrator memiliki peran strategis dalam memastikan tata kelola pemerintahan berjalan efektif dalam menghadapi dinamika dan tuntutan zaman.  Yang paling penting dilakukan antara lain mempercepat transformasi digital, pemanfaatan teknologi terkini seperti artificial intelligence (AI), big data, dan internet of things untuk mendukung pengambilan keputusan yang berbasis data.

“Meningkatkan kompetensi diri dan tim melalui pengembangan kompetensi kepemimpinan, kolaborasi lintas sektor dan fokus pada inovasi. Merespons tantangan global dan pembangunan budaya kerja yang professional mampu mengadaptasi terhadap perubahan yang terjadi, berintegritas dalam melaksanakan tugas yang dikerjakan jauh dari penyimpangan dan antikorupsi untuk menjamin pelayanan publik yang prima,” ucap Sofian.

Sebelumnya, Kepala BPSDM Budiyanto Sidiki sebagai Ketua penyelenggara pelatihan ini melaporkan pelatihan ini diikuti 40 orang yang terdiri dari pejabat administrator 31 orang, plt Pejabat administrator tiga orang, pejabat pengawas empat orang, dan pejabat fungsional sebanyak dua orang. (mcgorontaloprov/Azwar)