- Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
- Minggu, 22 Desember 2024 | 04:15 WIB
: Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim saat membuka acara Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Rabu (18/12/2024). (Foto: Owan)
Oleh MC PROV GORONTALO, Kamis, 19 Desember 2024 | 17:50 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 149
Kota Gorontalo, InfoPublik – Solidaritas harus menjadi fondasi membangun masyarakat yang inklusif, tidak ada satupun warga negara yang tertinggal dalam pembanbunan. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim saat membuka peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Rabu (18/12/2024).
Sofian Ibrahim juga mengutip ujaran Ki Hajar Dewantara “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.” Dari ungkapan ini ia menegaskan bahwa solidaritas sosial berarti berjalan bersama, saling menguatkan, dan saling mendukung untuk maju.
“Dengan demikian, HKSN tahun 2024 ini bukan hanya peringatan seremonial, tetapi momentum untuk memperkuat aksi nyata. Kita ingin membangun gerakan kolektif yang mendorong partisipasi masyarakat dari tingkat akar rumput hingga pusat,” kata Sofian Ibrahim.
Acara peringatan HKSN ini dihadiri Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo, pengurus OPD, Kepala Dinas Sosial Kabupaten/Kota, pengurus Bank Indonesia dan Bank Sulutgo, pengurus Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak, Kepala Unit PPA Polda Gorontalo, dan sejumlah undangan lainnya.
HKSN tahun ini mengambil tema "Kuatkan Solidaritas menuju Indonesia Emas". Tema ini mencerminkan komitmen untuk menjadikan solidaritas sebagai kekuatan utama dalam menghadapi tantangan bangsa dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Di hadapan para undangan, Sofian Ibrahim menegaskan bahwa kesetiakawanan sosial adalah akar yang memperkuat fondasi bangsa Indonesia. Ia juga mengungkapkan fakta bahwa tuntutan global di era yang penuh ketidakpastian ini tantangan sosial semakin kompleks dari kemiskinan, kesenjangan, hingga bencana alam.
Indonesia masih menghadapi tantangan signifikan dalam pengentasan kemiskinan dimana 9,3% penduduk Indonesia masih dalam kondisi miskin dan 0,83 persen di antaranya adalah miskin ekstrem.
“Bapak Presiden menargetkan pada tahun 2026 kemiskinan ekstrem tuntas menjadi 0 persen dan tahun 2029 kemiskinan absolut harus dibawah 5 persen. Untuk itu, Presiden mendorong kolaborasi besar-besaran dalam mengintervensi kemiskinan. Bahasa lain dari kolaborasi besar-besaran ini adalah gotong royong, kroyokan, berbagi peran dan solidaritas bersama,” ujar Sofian Ibrahim.
Sebelumnya, Sofian Ibrahim sempat mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto kepada para abdi negara bahwa cita-cita bangsa kita adalah bangsa yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo, bangsa yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur, bangsa di mana rakyat cukup pangan, cukup sandang, cukup papan. Cita-cita kita adalah melihat wong cilik iso gemuyu, wong cilik bisa senyum, bisa tertawa.
Sofian Ibrahim mengajak masyarakat untuk menjadikan rangkaian kegiatan HKSN ini sebagai sarana untuk mempererat persaudaraan, memperkuat sinergi lintas sektor, dan memastikan solidaritas menjadi motor penggerak kebijakan sosial di semua level.
Dinas Sosial di seluruh provinsi dan kabupaten/kota hendaknya memiliki peran sentral sebagai ujung tombak pelaksanaan nilai kesetiakawanan sosial di daerah. Ia mengajak semua dinas sosial untuk memperluas semangat kesetiakawanan sosial ini sebagai potensi sumber kesejahteraan sosial.
“Melalui HKSN, Indonesia menjadi bangsa yang semakin kokoh, sejahtera, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045. Sebagaimana pesan Allah SWT dalam Al-Qur'an: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seperti bangunan yang kokoh (QS. As-Sa : 4),” tutur Sofian Ibrahim.
Di akhir sambutannya, Sofian Ibrahim kembali mengutip satu peribahasa Afrika yang cukup terkenal. "Jika kamu ingin pergi cepat, pergilah sendirian, Tapi jika kamu ingin pergi jauh, pergilah bersama-sama," ujarnya. (mcgorontaloprov)