- Oleh MC KAB BULELENG
- Kamis, 31 Oktober 2024 | 17:35 WIB
: Kepala DAPD Buleleng, Made Era Oktarini. (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB BULELENG, Kamis, 19 Desember 2024 | 08:06 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 141
Buleleng, InfoPublik - Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan serta memperkuat nilai-nilai daerah, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Buleleng menggelar Sosialisasi Diorama Arsip Konvensional dan Diorama Arsip Virtual Soenda Ketjil, serta pengembangan program inovatif SRIKANDI BULELENG (Sinergitas Revitalisasi Inovatif Kekayaan Arsip dan Nilai Daerah Integratif).
Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat DAPD Kabupaten Buleleng dan dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pengelola perpustakaan sekolah, serta tim efektif DAPD.
Dipimpin langsung oleh Kepala DAPD Buleleng, Made Era Oktarini, rapat ini menjadi momentum untuk memperkenalkan program unggulan yang bertujuan mengintegrasikan pengelolaan arsip berbasis digital dan konvensional.
"Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan program SRIKANDI Buleleng kepada berbagai pihak, termasuk pengelola perpustakaan SMP. Ke depan, kami akan memperluas jangkauan sosialisasi ke sekolah-sekolah lain," ungkap Made Era Oktarini.
Program SRIKANDI Buleleng dirancang untuk menguatkan kolaborasi lintas instansi, termasuk Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kominfosanti. Salah satu implementasinya adalah pengembangan Diorama Virtual Soenda Ketjil, yang menjadi pusat edukasi berbasis arsip sejarah lokal. "
"Kami juga akan memperluas diorama ini ke Museum Jagaraga atau Museum Buleleng untuk meningkatkan potensi kunjungan dan kontribusi retribusi budaya," ujar Made Era Oktarini.
Program ini juga didukung dengan peningkatan akreditasi perpustakaan desa dan sekolah. Hingga kini, DAPD Buleleng telah membantu akreditasi 23 perpustakaan, sambil terus mempromosikan keberadaan SRIKANDI Buleleng. Respons dari masyarakat cukup positif, terutama dalam upaya melestarikan sejarah lokal melalui pengelolaan arsip berbasis teknologi.
"Diorama Virtual Soenda Ketjil juga akan dilengkapi koleksi terkait tokoh sejarah seperti I Gusti Ketut Pudja, untuk memberikan wawasan baru kepada masyarakat," tuturnya.
Dengan berbagai langkah inovasi ini, DAPD Buleleng optimistis mampu mendorong pelestarian arsip daerah sekaligus meningkatkan potensi budaya dan pariwisata di Kabupaten Buleleng.
Melalui sinergi dengan berbagai instansi, program SRIKANDI Buleleng diharapkan dapat menjadi model pengelolaan arsip berbasis integratif yang menghubungkan nilai sejarah dengan kebutuhan masa kini. Ke depan, diorama-diorama arsip ini akan menjadi sarana edukasi yang relevan bagi generasi muda dan pengembangan budaya daerah. (MC Kab.Buleleng/Mdy)